KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah memastikan semua murid dan tenaga pendidik bisa mengakses internet secara gratis. Sebab, bendahara negara itu sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 6,66 triliun. Rinciannya, Rp 5,5 trilun untuk subsidi kuota internet di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan bantuan internet siswa, mahasiswa, dan guru Kementerian Agama (Kemenag) senilai Rp 1,16 triliun. Sebagai info, anggaran tersebut dipagukan dalam pos perlindungan sosial yang masuk di program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020.
Sri Mulyani menyampaikan akibat pandemi, lebih dari sembilan bulan kegiatan belajar-mengajar tidak bisa berinteraksi secara fisik. Sehingga, pemerintah mengambil kebijakan memberikan kuota internet gratis, bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga: Belum dapat bantuan kuota dari Kemendikbud? Ini kata Nadiem Makarim “Dari sisi pendidikan, dilaksanakan secara online maka dilakukan langkah-langkah membantu mereka yang tidak punya akses ke internet, atau tidak bisa membayar internet, maka dibantu dengan kebijakan ini,” kata Menkeu dalam dialog virtual, Selasa (17/11). Sri Mulyani menegaskan, anggaran kuota internet dialokasikan untuk seluruh murid di Indonesia tidak terkecuali pelajak di madrasah dan pesantren. Ini juga berlaku bagi guru dan dosen, serta tenaga pendidik lainnya. Meski diberikan kuota internet gratis, namun sampai saat ini pemerintah belum bisa memberikan gawai kepada murid-murid di seluruh Indonesia. Diakui pemerintah, hal itu jadi hambatan terbesar kegiatan belajar-mengajar di beberapa daerah.
Baca Juga: Masih ada siswa dan guru belum terima bantuan kuota, ini penjelasan Mendikbud Di sisi lain, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah terus berupaya membuat skema perlindungan sosial agar secara spesifik bisa merangkul dunia pendidikan. Tak terkecuali dari sisi daya beli pada tenaga pengajar yang merosot selama pandemi.
Teranyar, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,02 trilun untuk subsidi gaji guru honorer baik dilingkup Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun Kementerian Agama (Kemenag). Subsidi gaji yang diberikan melalui skema bantuan langsung tunai (BLT) berupa cash transfer tersebut ditujukan untuk 2,4 juta guru honorer. “Mereka pendapatannya sekitar Rp 1,6 juta di bawah Rp 5 juta per bulan. Ini mencakup maupu guru yang di bawah Kemendikbud dan Kemenag. Dalam hal ini Rp 600.000 dalam tiga bulan ditransfer,” ujar Menkeu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli