Sri Mulyani: Pemulihan ekonomi semakin meningkat pada tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini pemulihan ekonomi Indonesia telah dimulai pada kuartal ketiga tahun 2020 dan akan semakin meningkat pada tahun 2021.

Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan sinergi dan koordinasi untuk memastikan kebijakan fiskal dan moneter dapat berjalan efektif dalam memacu akselerasi pemulihan ekonomi.

“Kita semua perlu untuk mendukung melalui reformasi kebijakan dan dukungan makroekonomi, baik dari kebijakan fiskal dan moneter secara tepat, karena lingkungan yang kita hadapi pada kebijakan negara maju akan menjadi sangat krusial bagi banyak negara, termasuk negara berkembang seperti Indonesia,” ungkap Menkeu pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Republik Rakyat China, Jepang dan Republik Korea (ASEAN+3) yang diselenggarakan secara daring, Senin (3/5).


Baca Juga: Sri Mulyani targetkan penerimaan negara tahun 2022 naik 9,98%

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga memberikan dukungan atas inisiatif Asian Development Bank (ADB) memiliki pusat vaksin di Asia agar dapat menciptakan portofolio yang lebih baik untuk program vaksinasi.

“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada Asakawa-san atas respon ADB dalam mendukung banyak negara anggota ADB, termasuk Indonesia,” kata Menkeu.

Belajar dari kenaikan kasus Covid-19 di India, negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, perlu terus meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah bertambahnya jumlah kasus positif Covid 19. Momen menjelang Lebaran ini berpotensi terjadi peningkatan mobilitas masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa Covid-19 dapat terus dikelola dan dikendalikan. Pembelajaran dapat diambil dari negara lain yang menghadapi gelombang Covid-19 berikutnya. Ini akan menjadi sangat penting karena dapat mengganggu proses pemulihan yang sudah berjalan,” ujar Menkeu.

Maka dari itu, pemerintah terus melanjutkan vaksinasi, menangani kasus pandemi, dan menguatkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment) agar jumlah kasus Covid -19 di Indonesia tetap terkendali.

Baca Juga: Pemerintah pusat ingatkan pemda buat peraturan PDRD ramah investasi

Sebagai penutup, Menkeu menekankan pentingnya kerja sama seluruh negara ASEAN+3 dalam bidang perdagangan dan investasi yang merupakan salah satu klaster wilayah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dunia.

“ASEAN+3 adalah kawasan yang selalu dapat menampilkan kawasan ekonomi yang dinamis. Jadi, kita harus terus menjaga performa yang baik ini,” tutup Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto