Sri Mulyani: Penurunan harga minyak bisa kurangi beban impor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Harga minyak mentah dunia mengalami kejatuhan pada awal pekan ini. Mengutip Bloomberg, Senin (9/3) pukul 12.30 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures turun 31,69% ke level US$ 28,20 per barel. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, masih akan memantau dan mempelajari perkembangan harga minyak dunia. Pasalnya, masih sulit terbaca sampai kapan volatilitas tinggi pada harga minyak akan terjadi. 

“Apakah dalam jangka pendek yaitu hitungan bulan, atau dalam jangka panjang yaitu satu kuartal atau satu semester, itu masih perlu dilihat dari reaksi Rusia terhadap langkah Arab Saudi,”  kata Sri Mulyani, Senin (9/3). 


Baca Juga: Harga minyak dunia terpental, Sri Mulyani nilai dampak psikologis lebih besar

Dampak penurunan harga minyak mentah dunia kepada perekonomian Indonesia juga perlu dilihat dari beberapa aspek, menurutnya. Yang jelas, koreksi harga minyak akan mengurangi beban impor pada neraca minyak dan gas Indonesia ke depan. 

“Selama ini impor minyak Indonesia cukup besar. Berarti penurunan harga minyak menjadi sesuatu yang bisa menjadikan beban impor menurun. Itu yang saya harap nanti akan terlihat dalam neraca Pertamina,”  lanjut dia. 

Januari lalu, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 864 juta. Sektor migas jadi penyumbang utama setelah defisit mencapai US$ 1,18 miliar. 

Sementara sepanjang 2019 lalu, defisit neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar US$ 3,2 miliar. Penyebabnya adalah neraca migas yang mengalami defisit sebesar US$ 9,3 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari