Sri Mulyani perkirakan konsumsi rumah tangga pada 2021 tumbuh sekitar 2,2% - 2,8%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2021 berada di kisaran 2,2% hingga 2,8%, setelah pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,6% yoy. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiratkan, pertumbuhan tersebut masih belum maksimal. Apalagi, karena ada peningkatan kasus harian Covid-19 pada awal kuartal III-2021 sehingga pemerintah harus menerapkan pembatasan aktivitas. 

“Pada kuartal II-2021 sempat melonjak. Namun, karena basis rendah pada kuartal II-2020 dan memang ada momentum lebaran. Namun, tertahan karena kuartal III-2021 ada PPKM,” ujar Sri Mulyani kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (30/8).


Mengingat kontribusi konsumsi rumah tangga pada Produk Domestik Bruto (PDB) yang besar, dan bahkan pada tahun 2020 saja sebesar 57,7%, maka bendahara negara akan mengusahakan memanfaatkan momentum yang ada pada sisa kuartal III-2021 dan kuartal IV-2021. 

Baca Juga: Permintaan ekspor produk UMKM saat pandemi tinggi, tapi terkendala kapasitas produksi

Pada sisa kuartal III-2021 alias September 2021, diharapkan pembatasan aktivitas sudah mulai kendor sehingga roda perekonomian sudah kembali berputar.

Sementara pada kuartal IV-2021, diharapkan momen musiman, yaitu momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga bisa menggerakkan roda konsumsi rumah tangga. 

Akan tetapi, ia juga mengingatkan agar pemerintah serta masyarakat tak boleh lengah. Pasalnya, Covid-19 masih ada dan membayangi prospek pertumbuhan sosial dan ekonomi. 

“Harapannya tidak ada perkembangan Covid-19 lagi. Kalau Covid-19 tidak mengancam, maka kita bisa full memanfaatkan momentum kuartal IV-2021 tersebut,” ujarnya. 

Lebih lanjut, dengan prospek tersebut, pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2021 masih akan bergerak di kisaran 3,7% hingga 4,5%. 

Selanjutnya: Transaksi di EDC perbankan masih dibutuhkan, meski QRIS semakin diminati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi