KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah opsi terakhir yang dipilih pemerintah. Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah menaikkan anggaran subsidi energi tahun ini sebanyak tiga kali lipat, dari semula sebesar Rp152 triliun, kemudian naik menjadi Rp 502,4 triliun. Tambahan anggaran tersebut, demi merespons kenaikan harga minyak mentah dunia yang juga semakin tinggi, dan juga volume subsidi yang semakin membengkak. “Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, langkah (menaikkan harga BBM) merupakan upaya terakhir. Karena sebetulnya, kenaikan harga BBM ini sudah mulai terjadi sejak tahun 2021,” tutur Sri Mulyani dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (7/9)
Sri Mulyani: Pilihan Menaikkan Harga BBM adalah Opsi Terakhir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah opsi terakhir yang dipilih pemerintah. Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah menaikkan anggaran subsidi energi tahun ini sebanyak tiga kali lipat, dari semula sebesar Rp152 triliun, kemudian naik menjadi Rp 502,4 triliun. Tambahan anggaran tersebut, demi merespons kenaikan harga minyak mentah dunia yang juga semakin tinggi, dan juga volume subsidi yang semakin membengkak. “Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, langkah (menaikkan harga BBM) merupakan upaya terakhir. Karena sebetulnya, kenaikan harga BBM ini sudah mulai terjadi sejak tahun 2021,” tutur Sri Mulyani dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (7/9)