Sri Mulyani prediksi konsumsi rumah tangga di kuartal II tak akan bertumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,07% secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi secara tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 0,90%, dan inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,19%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, inflasi pada bulan Mei ini mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Target pertumbuhan ekonomi direvisi, begini rincian asumsi ekonomi makro tahun 2020


Namun demikian, inflasi yang turun ini disebabkan karena daya beli masyarakat, terutama konsumsi rumah tangga mengalami penurunan yang cukup drastis. Bahkan, ia memperkirakan pelemahan ini akan membuat tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2020 tidak tumbuh.

"Kami memperkirakan pada kuartal kedua, konsumsi rumah tangga yang tadinya bisa tumbuh sekitar 3% akan mengalami pelemahan lebih lanjut di kisaran 0%," ujar Sri di dalam rapat dengan Badan Anggaran RI, Kamis (18/6).

Sri melanjutkan, upaya pemerintah dalam mengembalikan inflasi pada kuartal selanjutnya akan menjadi salah satu bagian yang terpenting dalam skenario pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2020 yang diharapkan momentumnya akan diakselerasi pada tahun 2021.

Kemudian, dikarenakan inflasi tidak menjadi salah satu ancaman pada saat ini, maka Sri berharap Bank Indonesia (BI) juga bisa memberikan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Baca Juga: Ini proyeksi Kemenkeu terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020

"Hari ini BI sudah menurunkan (suku bunga acuan) sebesar 25 basis poin dari angka 4,5%. Namun kita lihat inflasi kita masih di sekitar angka 2% bahkan di bawah 3%," kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi