KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kemungkinan penerimaan pajak di tahun ini tidak bisa mencapai target akhir tahun, alias shortfall. Proyeksi ini sejalan dengan dampak pelemahan perekonomian yang diakibatkan oleh pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19). Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan, hingga September 2020, penerimaan pajak tahunan baru mencapai Rp 720,62 triliun, atau setara 62,61% dari outlook akhir tahun yang ditargetkan senilai Rp 1.198,82 triliun. Realisasi penerimaan pajak itu juga menunjukkan pertumbuhan negatif 16,86% year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu yakni Rp 902,79 triliun. Meski begitu, pemerintah musti mengejar penerimaan pajak sejumlah Rp 448,2 triliun guna mencapai target akhir 2020.
Sri Mulyani sebut ada risiko shortfall penerimaan pajak, apa kata pengamat?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kemungkinan penerimaan pajak di tahun ini tidak bisa mencapai target akhir tahun, alias shortfall. Proyeksi ini sejalan dengan dampak pelemahan perekonomian yang diakibatkan oleh pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19). Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan, hingga September 2020, penerimaan pajak tahunan baru mencapai Rp 720,62 triliun, atau setara 62,61% dari outlook akhir tahun yang ditargetkan senilai Rp 1.198,82 triliun. Realisasi penerimaan pajak itu juga menunjukkan pertumbuhan negatif 16,86% year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu yakni Rp 902,79 triliun. Meski begitu, pemerintah musti mengejar penerimaan pajak sejumlah Rp 448,2 triliun guna mencapai target akhir 2020.