Sri Mulyani sebut APBN 2020 mampu jaga kontraksi perekonomian RI akibat Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa APBN 2020 mampu menjaga kontraksi perekonomian Indonesia dan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Ia mengatakan, di dalam rangka menolong masyarakat dan menjaga dampak buruk Covid-19 terhadap perekonomian, seluruh dunia memanfaatkan APBN sebagai instrumen kebijakan yang sangat kunci dan luar biasa penting.

“Semua negara di dunia meningkatkan defisit APBN-nya karena Covid menghantam sisi penerimaan negara dengan kondisi perekonomian negara yang mengalami kontraksi. Penerimaan negara, baik pajak maupun bukan pajak, mengalami tekanan yang sangat dalam. Di sisi lain, belanja untuk membantu masyarakat dan perekonomian meningkat sangat signifikan, termasuk untuk penanganan Covid,” kata Sri Mulyani dalam acara yang bertajuk How to Accelerate Economic Growth”, Rabu (27/1).


Dengan berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah, perekonomian Indonesia mulai mengalami pemulihan. Sinyal pemulihan ekonomi terlihat pada berbagai indikator, seperti perbaikan demand yang mendorong kenaikan harga, terjaganya sentimen positif di pasar keuangan, serta perbaikan permintaan eksternal.

Baca Juga: Jokowi yakin dewan pengawas INA bisa gaet investasi

“Berbagai indikator ekonomi yang lain terus akan dipantau dan dijaga sehingga pemulihan ekonomi Indonesia akan terus terjaga dan bahkan kita akselerasi,” kata Menkeu.

Sri Mulyani bilang, APBN 2020 telah bekerja keras untuk mengatasi dampak Covid 19 agar ekonomi dapat pulih kembali. Tahun 2021 akan disambut dengan optimisme yang lebih tinggi dan kebijakan pada APBN 2021 akan diarahkan untuk mempercepat akselerasi pemulihan ekonomi dengan keberlanjutan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta momentum penguatan reformasi.

“Seluruh langkah-langkah yang sudah dilakukan pada tahun 2020 telah memberikan fondasi yang cukup baik bagi kita untuk menangani Covid dan memulihkan ekonomi nasional. Capaian-capaian tahun 2020 ini menyebabkan kita mampu untuk segera memulihkan ekonomi kita. Kita tentu berharap dengan capaian tahun 2020, maka kita mampu masuk di tahun 2021 dengan optimisme meskipun tentu tidak boleh lepas dari kewaspadaan karena Covid 19 masih ada dan masih menyebar,” ujar Menkeu.

Selanjutnya: Sri Mulyani usul dana Otsus Papua diperpajang 20 tahun, estimasi dana Rp 234,6 T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli