KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Studi McKinesey Global Institute menyebut, pada tahun depan produk domestik bruto (PDB) secara global terancam turun US$ 1 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penurunan PDB dunia ini lantaran seluruh masyarakat di dunia mengalami tekanan yang luar biasa akibat adanya pandemi Covid-19, terutama kaum perempuan yang terkena dampaknya jauh lebih parah. Sehingga dalam studi tersebut, kata Sri Mulyani, jika permasalahan gender pada masa pandemi tidak terselesaikan maka, PDB global bisa turun US$ 1 triliun. Namun, jika ada tindakan untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan memfokuskan investasi pada edukasi, keluarga berencana (KB), kesehatan ibu, inklusi digital dan finansial, menyelesaikan hak para pekerja, serta merawat masyarakat berusia lanjut, maka PDB global pada tahun 2023 dapat tumbuh hingga US$ 13 triliun.
Sri Mulyani Sebut PDB Global Terancam Turun US$ 1 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Studi McKinesey Global Institute menyebut, pada tahun depan produk domestik bruto (PDB) secara global terancam turun US$ 1 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penurunan PDB dunia ini lantaran seluruh masyarakat di dunia mengalami tekanan yang luar biasa akibat adanya pandemi Covid-19, terutama kaum perempuan yang terkena dampaknya jauh lebih parah. Sehingga dalam studi tersebut, kata Sri Mulyani, jika permasalahan gender pada masa pandemi tidak terselesaikan maka, PDB global bisa turun US$ 1 triliun. Namun, jika ada tindakan untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan memfokuskan investasi pada edukasi, keluarga berencana (KB), kesehatan ibu, inklusi digital dan finansial, menyelesaikan hak para pekerja, serta merawat masyarakat berusia lanjut, maka PDB global pada tahun 2023 dapat tumbuh hingga US$ 13 triliun.