KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan konsumen terhadap produk-produk halal terus berdatangan dan meningkat di Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Melihat hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai peningkatan tersebut akan menjadi potensi yang baik bagi Indonesia. Hal ini juga sejelan dengan pengembangan industri halal yang menjadi fokus Indonesia, sehingga dapat menopang perekonomian dan mendorong terciptanya keadilan sosial. “Pengembangan industri halal ini menjadi fokus Indonesia, karena bukan hanya dapat menopang perekonomian tetapi juga mendorong terciptanya keadilan sosial,” ujar Sri Mulyani dalam Opening Ceremony AICIF 2021, The 9th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance secara virtual pada Rabu (17/11).
Baca Juga: Dewata Freight (DEAL) bidik pertumbuhan pendapatan bersih naik 10% di 2021 Berdasarkan data dari Global Islamic Finance Report, total pengeluaran masyarakat dunia untuk makanan, kosmetik, pariwisata, dan gaya hidup halal pada periode 2020 hingga 2021 mencapai US$ 2,02 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Adapun, selain pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal terjadi dari sisi konsumsi, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) pun mengalami peningkatan. Tercatat pada 2019, kontribusi ekonomi syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia telah mencapai 24,3% dan meningkat 0,5% pada tahun 2020 menjadi 24,8%.