JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi, baik itu penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) kuartal kedua tahun ini mencapai Rp 170,9 triliun. Angka itu tumbuh 12,7% year on year (YoY). Meski realisasi investasi mencatat pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja pada kuartal kedua tahun ini cuma 345.000 tenaga kerja. Jumlah tersebut menurun dibanding periode yang sama tahun lalu yang bisa menyerap 354.739 tenaga kerja. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kemampuan setiap sektor untuk menciptakan lapangan kerja berbeda-beda. Penurunan tersebut bisa saja terjadi karena pertumbuhan bisnis beberapa sektor industri merupakan yang tidak butuh banyak tenaga kerja. Seperti sektor kimia. "Itu (sektor kimia) kecenderungan menyerap tenaga kerja lebih kecil dibanding manufaktur atau konstruksi," kata Sri Mulyani di DPR, Rabu (26/7).
Sri Mulyani: Sektor kimia tidak butuh banyak orang
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi, baik itu penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) kuartal kedua tahun ini mencapai Rp 170,9 triliun. Angka itu tumbuh 12,7% year on year (YoY). Meski realisasi investasi mencatat pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja pada kuartal kedua tahun ini cuma 345.000 tenaga kerja. Jumlah tersebut menurun dibanding periode yang sama tahun lalu yang bisa menyerap 354.739 tenaga kerja. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kemampuan setiap sektor untuk menciptakan lapangan kerja berbeda-beda. Penurunan tersebut bisa saja terjadi karena pertumbuhan bisnis beberapa sektor industri merupakan yang tidak butuh banyak tenaga kerja. Seperti sektor kimia. "Itu (sektor kimia) kecenderungan menyerap tenaga kerja lebih kecil dibanding manufaktur atau konstruksi," kata Sri Mulyani di DPR, Rabu (26/7).