Sri Mulyani siap menerima bantuan dari IsDB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati siap menangkap bantuan dari Islamic Development Bank (IsDB). Ini dalam rangka penanggulangan dampak coronavirus disease 2019 (Covid-19) terhadap perekonomian dalam negeri.

Sri Mulyani mengatakan telah melakukan pertemuan dengan Presiden IsDB Bandar Hajjar melalui video conference, Minggu (26/4). Diikabarkan IsDB bakan meluncurkan program respons, restore, restart untuk membantu anggota IsDB yang terpapar dampak virus corona, termasuk Indonesia.

Menkeu menyampaikan dana emergensi Covid-19 dari IsDB berkisar antara US$ 200 juta-US$ 250 juta. Hanya saja, estimasi tersebut masih dalam tahap negosiasi. “Dr Bandar Hajjar menjelaskan IsDB berencana mendukung anggota IsDB menghadapi wabah pandemik Covid19- bersama lembaga multilateral lain yaitu Worldbank dan AllB,” kata Menkeu Sri Mulyani, Minggu (26/4).


Baca Juga: Meski Minggu, Sri Mulyani melobi IsDB demi utang US$ 250 juta untuk tangani Covid-19

Menkeu menjelaskan kepada IsDB langkah-langkah dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi Covid-19 antara lain di bidang Kesehatan, Bantuan Sosial dan Bantuan untuk dunia usaha terutama UMKM. Sebagai catatan, sejauh ini, sudah ada tiga stimulus perekonomian yang digelontorkan pemerintah.

Pertama, paket stimulus I pada Februari 2020, untuk menguatkan perekonomian domestik melalui akselerasi proses penyebaran pengeluaran modal (capital expenditure), penunjukan pejabat perbendaharaan resmi, implementasi lelang, dan penyaluran bantuan sosial (bansos), transfer dana desa, dan ekspansi jumlah penerima manfaat kartu sembako.

Kedua, paket stimulus II pada Februari 2020, ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat, likuiditas perusahaan dan kemudahan ekspor-impor berupa stimulus fiskal untuk menyokong industri melalui pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan Rp 70,1 triliun. 

Kemudian, stimulus nonfiskal dengan menyederhanakan dan mengurangi hambatan ekspor-impor sektor manufaktur, makanan dan obat-obatan/alat kesehatan, akselerasi proses ekspor-impor untuk reputable traders, dan layanan ekspor-impor melalui sistem logistik nasional.

Baca Juga: Kemenkeu bisa beri pinjaman pada LPS untuk tangani bank gagal, berikut aturannya

Ketiga, paket stimulus tambahan pada April 2020 yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 405,1 triliun, dibagi menjadi:

- Jaring Pengaman Kesehatan Rp 75 triliun; untuk pengeluaran layanan kesehatan dan insentif tenaga medis.

- Jaring Pengaman Sosial Rp110 triliun; untuk program keluarga harapan, program makanan pokok/sembako, pembebasan biaya listrik untuk pelanggan 450 VA selama tiga bulan, insentif perumahan, dan program padat karya.

- Jaring Pengaman Ekonomi Rp 70,1 triliun; untuk ekspansi stimulus fiskal kedua dan subsidi bunga kepada debitur KUR, PNM dan Pegadaian.

- Program Pemulihan Ekonomi Nasional Rp 150 triliun; untuk paket stimulus di bidang keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati