KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018 utang pemerintah pusat bertambah Rp 423 triliun menjadi Rp 4.418,3 triliun. Sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo penambahan utang pemerintah mencapai Rp 1.809,6 triliun. Sementara pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir, ia meninggalkan utang sebesar Rp 2.608,7 triliun. Terkait penambahan utang tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan utang Indonesia transparan. Menurutnya, kenaikan utang tersebut masih dalam kondisi normal dan tidak perlu dikhawatirkan. "Utang adalah alat yang kami gunakan secara hati-hati dengan bertanggung jawab, dibicarakan secara transparan, bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan," ujar Sri Mulyani usai rapat di kantor presiden, Rabu (23/1).
Sri Mulyani tegaskan pengelolaan utang pemerintah tidak ugal-ugalan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018 utang pemerintah pusat bertambah Rp 423 triliun menjadi Rp 4.418,3 triliun. Sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo penambahan utang pemerintah mencapai Rp 1.809,6 triliun. Sementara pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir, ia meninggalkan utang sebesar Rp 2.608,7 triliun. Terkait penambahan utang tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan utang Indonesia transparan. Menurutnya, kenaikan utang tersebut masih dalam kondisi normal dan tidak perlu dikhawatirkan. "Utang adalah alat yang kami gunakan secara hati-hati dengan bertanggung jawab, dibicarakan secara transparan, bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan," ujar Sri Mulyani usai rapat di kantor presiden, Rabu (23/1).