Sri Mulyani Tengah Rumuskan Kredit Perumahan Bisa Dijadikan Surat Berharga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah merumuskan konsep mengenai usulan kredit perumahan bisa dijadikan surat berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

"Menurutku, bagaimana jika kredit perumahan dijadikan surat berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder? Inilah konsep yang tengah dirumuskan dalam rangkaian acara menuju #G20Indonedia yang diselenggarakan oleh @ditjenkn Kemenkeu berkolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) pagi ini," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (6/7) kemarin.

Sebagai informasi, acara yang mengundang narasumber dari Japan Housing Corporation (JHFC) dan Mongolia Mortgage Corporation (MNK) ini tidak hanya bertujuan menciptakan pembiayaan yang lebih maju dan canggih untuk berbagai jenis aset, namun utamanya lebih ditujukan untuk membantu masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah, dalam memenuhi kebutuhan dasar terhadap tempat tinggal.


Baca Juga: Pasokan SBN Berpotensi Berkurang, MAMI Pilih Aktif Atur Durasi Portofolio SBN

Oleh karena itu, sejalan dengan prioritas tersebut, Sri Mulyani melaporkan, sejak tahun 2010 hingga pertengahan tahun ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menyalurkan subsidi senilai Rp 85,7 triliun atau setara 1.038.538 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Tahun 2022 sendiri, pemerintah telah menargetkan pemberian subsidi untuk 200.000 unit rumah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Sri Mulyani berharap PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dapat bekerjasama dengan banyak stakeholder untuk membangun kebijakan sekuritisasi sehingga Indonesia akan memiliki skema pembiayaan perumahan yang lebih baik.

Selain memenuhi kebutuhan masyarakat, menurutnya hal tersebut juga turut memperbaiki ekosistem perumahan di Indonesia sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Baca Juga: Pasokan SBN Berpotensi Berkurang, MAMI Pilih Aktif Atur Durasi Portofolio SBN

"Semoga melalui forum ini kita dapat belajar dan menciptakan inisiatif baru untuk memperkuat dan membangun forum sekuritisasi di Indonesia, sehingga kita bisa membangun pasar properti yang lebih likuid dan produktif," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli