Sri Mulyani timbang-timbang stimulus fiskal di tengah tekanan penerimaan negara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan negara dibayangi risiko yang makin besar seiring dengan jatuhnya harga minyak mentah dunia. Di sisi lain, pemerintah juga tengah meracik berbagai stimulus fiskal untuk menopang perekonomian di tengah perlambatan akibat wabah virus corona. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sejatinya enggan berkomentar lebih jauh terkait dengan pengaruh penurunan harga minyak mentah dunia terhadap APBN 2020.  “Kita masih akan melihat seluruh perkembangan karena saya tidak mau melihatnya sepenggal-penggal,” tuturnya, Senin (9/3). 

Baca Juga: Penerimaan negara terancam jatuhnya harga minyak, Sri Mulyani enggan berkomentar

Namun ia mengakui, kinerja APBN 2020 akan menjadi semakin tidak mudah. Selain harga minyak mentah yang semakin jauh dari asumsi, produksi minyak di dalam negeri juga akan sangat sulit terpenuhi. Permintaan terhadap komoditas juga semakin menantang di tengah perlambatan ekonomi secara global akibat wabah corona. 

Di sisi lain, pemerintah juga mesti mengucurkan berbagai stimulus bagi perekonomian termasuk stimulus fiskal dari sisi perpajakan.

Baca Juga: Belum selesai wabah corona, BI: Kita dikejutkan turunnya harga minyak

Rencananya, pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan stimulus kedua dalam waktu dekat yang sebagian terdiri dari stimulus pajak yaitu PPh 21, PPh 22, PPh 25, dan percepatan restitusi PPN. 

Editor: Noverius Laoli