KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indonesia memiliki peranan penting pada Voluntary Carbon Market (VCM) Asia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, sejak tahun 2016 hingga 2020, Indonesia berkontribusi pada VCM Asia hingga 15% (31.7MTon CO2e) dengan estimasi nilai transaksi offset karbon sebesar US$163 juta. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia kredit karbon berbasis alam dengan mekanisme offset mencapai 1.3 giga ton CO2e senilai US$ 190 miliar. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam High-Level Roundtable On Voluntary Carbon Markets dengan tema “Unlocking High Integrity Carbon Markets”.
Sri Mulyani Ungkap Peran Indonesia pada Voluntary Carbon Market (VCM) Asia
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indonesia memiliki peranan penting pada Voluntary Carbon Market (VCM) Asia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, sejak tahun 2016 hingga 2020, Indonesia berkontribusi pada VCM Asia hingga 15% (31.7MTon CO2e) dengan estimasi nilai transaksi offset karbon sebesar US$163 juta. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia kredit karbon berbasis alam dengan mekanisme offset mencapai 1.3 giga ton CO2e senilai US$ 190 miliar. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam High-Level Roundtable On Voluntary Carbon Markets dengan tema “Unlocking High Integrity Carbon Markets”.