Sri Mulyani yakin SBI tak ganggu pasar pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa reaktivasi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak akan mengganggu pasar surat berharga negara (SBN) milik pemerintah.

"Tidak lah kami lihat," kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/7).

Adapun dia mengatakan, pemerintah dan BI tetap berkoordinasi mengenai penerbitan instrumen untuk menarik valas.


Hal ini dilakukan agar adanya SBI tidak membuat perebutan dana atau crowding out, di mana yang seharusnya masuk ke SBN justru lebih banyak masuk ke SBI. "Koordinasi tetap berjalan baik antara BI dengan Kemkeu," ucapnya.

Pada Senin (23/7) kemarin, BI telah mendapatkan likuiditas sebesar Rp 5,9 triliun dari hasil lelang SBI bertenor 9 dan 12 bulan. Untuk SBI tenor 9 bulan dimenangkan Rp 4,18 triliun, dan SBI 12 bulan dimenangkan Rp 1,79 triliun. Adapun bunga rata-ratanya 6,04%.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, lelang SBI dijadwalkan oleh BI untuk dilakukan setiap bulan setelah pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG).

“Yang pasti setelah RDG bulanan. Kami berkoordinasi terus dengan pemerintah, supaya tanggalnya tidak berdekatan," ujar Nanang di Gedung BI, Jakarta, Selasa (24/7).

Ia melanjutkan, selain jadwal yang berbeda, karakteristik SBI dan SBN juga berbeda. SBN sendiri merupakan instrumen jangka panjang dan biasanya karakteristik investor di SBN tidak memperhatikan gejolak ekonomi.

“Sementara SBI, merupakan instrumen jangka pendek dan tipe investor yang selalu memperhatikan gejolak ekonomi domestik dan global,” ucapnya.

"Jadi memang berbeda, ada investor yang memang tidak memperhatikan kurs berapa, suku bunga berapa, dia bisa ke SBN. Nah kalau SBI ini tipe investor yang dia sangat memperhatikan gejolak," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto