Sri Rejeki Isman cari pinjaman Rp 1,3 triliun



KONTAN.CO.ID - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) kembali mencari pendanaan baru melalui instrumen perbankan. Emiten tekstil tersebut tengah memproses pinjaman sindikasi senilai US$ 100 juta atau setara sekitar Rp 1,3 triliun.

"Sudah proses sindikasi, semalam diluncurkan," ujar Sumber KONTAN yang mengetahui transaksi ini, Rabu (23/8).

Pinjaman itu memiliki tenor tiga tahun. Adapun bunga yang dikenakan setara LIBOR plus 250 basis point (bps). BNP Paribas, HSBC, dan Taipei Fubon menjadi pihak arranger atas fasilitas pinjaman tersebut.


Dana tersebut untuk refinancing utang dan working capital. Namun, sumber tersebut masih belum bisa memberikan rincian porsi atas masing-masing alokasi penggunaan dana tersebut.

"Ini masih preliminary stage, tergantung hasil akhirnya nanti," tambah sumber tersebut.

Namun, berdasarkan laporan keuangan SRIL kuartal I 2017, perusahaan ini juga memiliki utang kepada tiga bank yang menjadi arranger tersebut. Semua utangnya akan jatuh tempo pada 2018.

SRIL memperoleh pinjaman dari BNP Paribas total US$ 35 juta pada Agustus 2016 lalu dan akan jatuh tempo pada Agustus 2018 nanti. Pinjaman itu terbagi menjadi dua bagian.

Pertama, Revolving working capital facility dengan pinjaman maksimum US$ 5.000.000 dengan tingkat suku bunga LIBOR 4%. Kedua, Trade finance facility dengan pinjaman maksimum US$ 30.000.000 dengan tingkat suku bunga LIBOR 1,50%.

Ada juga pinjaman dari HSBC dan Taipei Fubon, jika dijumlahkan dengan pinjaman lain maka utang bank jangka pendek SRIL per Maret lalu sebesar US$ 66,76 juta.

SRIL tahun ini menargetkan penjualan tumbuh 8% hingga 12% dibanding realisasi tahun lalu US$ 679,94 juta. Hingga kuartal I tahun ini, realisasi pendapatan sebesar US$ 180,2 juta, naik 7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$ 168,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon