Sriboga belum akan naikkan target produksi



JAKARTA. PT Sriboga Ratu Raya (SRR) memproyeksikan produksi tepung terigu tahun ini stagnan. Kebutuhan gandum Sriboga untuk memproduksi terigu setiap harinya mencapai 1.900 ton. Belum stabilnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika menjadi salah satu penyebab belum adanya peningkatan target produksi tersebut. Hadian Iswara, Senior Manajer Pengembangan Bisnis Sriboga mengatakan, tahun ini manajemen masih belum ada rencana untuk melakukan ekspansi. "Tahun lalu baru ekspansi, kita akan optimalkan dahulu," kata Hadian, Senin (10/2). Informasi saja, pada Februari 2013 lalu kebutuhan gandum sebagai bahan baku tepung terigu mengalami peningkatan 15 dari periode sebelumnya. Naiknya kebutuhan gandum untuk produksi terigu tersebut tidak lepas dari penambahan satu line mesin berkapasitas 250 ton per hari yang menghabiskan investasi sekitar Rp 50 miliar. Hadian bilang utilisasi pabrik pengolahan gandum Sriboga masih berada dikisaran 80%. Untuk mencapai full capacity setidaknya dibutuhkan waktu hingga dua tahun mendatang. Sriboga sendiri saat ini memiliki silo atau tempat penyimpanan gandum sebanyak 16 unit dengan kapasitas masing-masing 5.000 ton. Harga jual terigu Sriboga bervariasi tergantung jenisnya yakni dikisaran Rp 110.000 per karung (25 kilogram)-Rp 150.000 per karung. "Rencana menaikkan harga ada tetapi kita harus melihat pasar, saat ini belum dikalkulasi," ujar Hadian. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, Sriboga juga memasarkan produk terigunya ke luar negeri. Meski tidak merinci namun pasar tujuan terigu produksi Sriboga adalah negara-negara dikawasan ASEAN seperti Thailand, Brunai Darussalam, dan Philipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan