JAKARTA. Produsen terigu PT Sriboga Flour Mills (SFM) kembali meluncurkan varian tepung terigu. Yang terbaru, anak perusahaan PTSriboga Raturaya itu meluncurkan tiga varian tepung. Peluncuran varian tepung terbaru itu dilakukan di pabrik SFM di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/6). Tiga varian tepung produksi SFM itu adalah Nagamochi, Seri Naga, serta Seri Pita. Sebelumnya, SFM telah memiliki lebih dari 40 varian tepung. Alwin Arifin, Presiden Direktur PT Sriboga Flour Mills, mengatakan, tiga varian tepung itu memiliki perbedaan pada kandungan proteinnya. "Seri nagamochi untuk roti, seri naga untuk mie, dan seri pita untuk industri biskuit," katanya. Inovasi ini merupakan kerjasama SFM dengan Thai Nisshin Technomic Co. Ltd. Kedua pihak mengembangkan formula tepung yang digadang-gadang bertekstur lebih halus dan tahan selama 1 tahun. Pengembangan produk tepung itu diharapkan bisa menggenjot pendapatan SFM. Di tahun ini, SFM menargetkan pendapatannya bisa mencapai Rp 2,1 triliun atau naik 29% dari tahun lalu. Eddy Mulyadi, Direktur Operasional SFM, menegaskan, untuk mencapai target tersebut, SFM akan terus menggenjot produksi terigu dari pabriknya yang ada di Semarang. “Peningkatan produksi diharapkan bisa berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan SFM,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sriboga luncurkan tiga varian baru terigu
JAKARTA. Produsen terigu PT Sriboga Flour Mills (SFM) kembali meluncurkan varian tepung terigu. Yang terbaru, anak perusahaan PTSriboga Raturaya itu meluncurkan tiga varian tepung. Peluncuran varian tepung terbaru itu dilakukan di pabrik SFM di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/6). Tiga varian tepung produksi SFM itu adalah Nagamochi, Seri Naga, serta Seri Pita. Sebelumnya, SFM telah memiliki lebih dari 40 varian tepung. Alwin Arifin, Presiden Direktur PT Sriboga Flour Mills, mengatakan, tiga varian tepung itu memiliki perbedaan pada kandungan proteinnya. "Seri nagamochi untuk roti, seri naga untuk mie, dan seri pita untuk industri biskuit," katanya. Inovasi ini merupakan kerjasama SFM dengan Thai Nisshin Technomic Co. Ltd. Kedua pihak mengembangkan formula tepung yang digadang-gadang bertekstur lebih halus dan tahan selama 1 tahun. Pengembangan produk tepung itu diharapkan bisa menggenjot pendapatan SFM. Di tahun ini, SFM menargetkan pendapatannya bisa mencapai Rp 2,1 triliun atau naik 29% dari tahun lalu. Eddy Mulyadi, Direktur Operasional SFM, menegaskan, untuk mencapai target tersebut, SFM akan terus menggenjot produksi terigu dari pabriknya yang ada di Semarang. “Peningkatan produksi diharapkan bisa berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan SFM,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News