SRIL akan menjajal pasar Eropa Timur



JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berencana mengembangkan sayap ke berbagai belahan dunia. Tahun depan, SRIL akan mulai memasarkan produk ke kawasan Eropa Timur dan negara-negara pecahan Soviet.

Sekretaris Korporasi SRIL, Welly Salam bilang, SRIL akan mulai memasarkan produk ke wilayah tersebut mulai kuartal II 2014.SRIL akan mulai mengerahkan agen dan tim untuk melihat kondisi pasar di sana. Emiten produsen garmen dan tekstil ini juga akan menggelar pameran di beberapa negara kawasan tersebut.

Kata Welly, SRIL sudah menganggarkan dana untuk ekspansi tersebut. Tapi, jumlahnya tidak besar karena hanya untuk biaya pemasaran. Saat ini, SRIL telah memasarkan produknya di Asia, Eropa, Australia, Amerika, hingga Timur Tengah.


Kontribusi terbesar masih di Asia yakni di Jepang, Korea, China, dan Malaysia. Penjualan di negara-negara mencapai 25% dari total ekspor. Adapun, kontribusi penjualan ekspor emiten yang kerap disebut Sritex ini sebanyak 54% dari total penjualan.

Pada semester I-2013, penjualan SRIL tumbuh 28% menjadi Rp 2,35 triliun. Laba bersih juga meningkat 63,7% menjadi Rp 163,21 miliar. Welly bilang, kinerja semester I tersebut masih sesuai target. Hingga akhir tahun, Sritex mengharapkan mampu mencetak penjualan Rp 5,13 triliun dengan laba bersih Rp 325 miliar.

Sritex merupakan emiten yang diuntungkan karena rupiah melemah. Welly bilang, sekitar 70% pendapatan SRIL dalam bentuk dollar AS. Sedangkan, biaya produksi yang menggunakan dollar AS hanya 65%.

Kepala Riset Bahana Securities, Harry Su mengatakan, niat Sritex memasuki pasar Eropa Timur dan pecahan Rusia tak akan terlalu berdampak signifikan terhadap penjualan. Namun ekspansi ini langkah yang positif, karena Sritex mencoba diversifikasi pemasaran.

Harry memperkirakan, penjualan SRIL bisa mencapai Rp 5,14 triliun di tahun ini dengan laba bersih mencapai Rp 325 miliar. "Permintaan SRIL juga akan meningkat menjelang persiapan tahun baru," ucap dia.

Kemarin, harga SRIL naik 3,64% ke Rp 285 per saham. Harry menyarankan beli saham ini dengan target harga Rp 360 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana