SRIL akan terbitkan obligasi US$ 70 juta



JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman (SRIL) mencari dana segar menjelang akhir tahun. Dalam prospektus yang dirilis perseroan, SRIL akan menerbitkan obligasi sebesar US$ 70 juta atau setara Rp 837,83 miliar. Obligasi ini merupakan tambahan penerbitan surat utang senior US$ 200 juta yang telah SRIL terbitkan April lalu.

Obligasi yang bertenor 5 tahun ini memberikan kupon 9% per tahun. Adapun, penerbitan obligasi ini dilakukan melalui anak usaha Golden Legacy Pte. Ltd yang bermarkas di Singapura. Lalu Barclays Bank Plc Singapore Branch sebagai pembeli awalnya.

Nah, hasil dana obligasi ini akan mengalir ke anak usaha SRIL yaitu Golden Mountain Textile & Trading Pte. Ltd. Nantinya, Golden Mountain akan menerima dana dan memberi dalam bentuk pinjaman ke sang induk.


Produsen tekstil yang biasa disebut Sritex ini akan menggunakan kucuran dana tersebut untuk menunjang kebutuhan umum perusahaan yakni membiayai perluasan kapasitas produksi. SRIL menargetkan kapasitas produksi garmen menjadi 30 juta potong per tahun, finishing menjadi 240 juta yard per tahun, weaving menjadi sekitar 180 juta hingga 240 juta meter per tahun, dan spinning mencapai 610.000 mata pintal per tahun pada tahun 2017.

Penerbitan obligasi ini membuat SRIL melewati batas rasio leverage yang ditentukan dari perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sekedar informasi bahwa Oktober lalu, SRIL memperoleh utang US$ 17 juta dari BCA. Namun karena penelaahan dilakukan akhir tahun, maka SRIL belum melanggar ketentuan dan harus menurunkan rasio leverage-nya sebelum penelahaan.

September lalu, SRIL telah membatalkan rencana penerbitan obligasi US$ 150 juta dari rangkaian US$ 350 juta. Padahal, SRIL membutuhkan dana US$ 104 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015. Di situ, SRIL menganggarkan US$ 10 juta untuk pembangunan pabrik garmen, US$ 45 juta untuk pabrik finishing, US$ 30 juta untuk pabrik weaving, dan US$ 19 juta untuk pabrik spinning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie