JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) ingin mengamankan raihan keuntungannya. Emiten tekstil ini berupaya menjaga posisi margin laba bruto di kisaran 20%. Oleh karena itu, SRIL menimbang dan melihat situasi untuk menaikkan harga jual produknya. “Harga jual semestinya diperhitungkan dengan permintaan. Secara makro, belanja pemerintah tidak berjalan dan harga naik semua,” ucap Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL, kepada KONTAN, Kamis, (3/9). Ia menyebut penjualan SRIL sedikit melesu pada kuartal ketiga. Menurutnya, penurunan penjualan mulai terjadi pasca Idul Fitri di Juli lalu. Meski begitu, Welly mengaku bahwa rendahnya penjualan di kuartal ketiga merupakan siklus tahunan.
SRIL menimbang kenaikan harga jual produknya
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) ingin mengamankan raihan keuntungannya. Emiten tekstil ini berupaya menjaga posisi margin laba bruto di kisaran 20%. Oleh karena itu, SRIL menimbang dan melihat situasi untuk menaikkan harga jual produknya. “Harga jual semestinya diperhitungkan dengan permintaan. Secara makro, belanja pemerintah tidak berjalan dan harga naik semua,” ucap Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL, kepada KONTAN, Kamis, (3/9). Ia menyebut penjualan SRIL sedikit melesu pada kuartal ketiga. Menurutnya, penurunan penjualan mulai terjadi pasca Idul Fitri di Juli lalu. Meski begitu, Welly mengaku bahwa rendahnya penjualan di kuartal ketiga merupakan siklus tahunan.