JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berusaha efisiensi. Emiten yang akrab dengan nama Sritex ini akan membangun pembangkit listrik atau powerplant bertenaga gas dan batubara dengan kapasitas 60-70 MW, di Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk itu, SRIL perlu merogoh investasi sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,35 triliun. Dengan pembangkit listrik tersebut, SRIL merasa bisa menekan biaya listrik hingga 30%. Adapun, biaya listrik dan air perseroan berporsi 6,5% terhadap beban pokok penjualan perseroan. "Pembangunan powerplant mulai semester kedua tahun depan. Konstruksinya sekitar 1,5 tahun. Sekarang kita jajaki dulu keuangannya," kata Direktur Utama SRIL Iwan Setiawan, Senin, (10/8).
SRIL rogoh US$ 100 juta bangun pembangkit listrik
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berusaha efisiensi. Emiten yang akrab dengan nama Sritex ini akan membangun pembangkit listrik atau powerplant bertenaga gas dan batubara dengan kapasitas 60-70 MW, di Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk itu, SRIL perlu merogoh investasi sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,35 triliun. Dengan pembangkit listrik tersebut, SRIL merasa bisa menekan biaya listrik hingga 30%. Adapun, biaya listrik dan air perseroan berporsi 6,5% terhadap beban pokok penjualan perseroan. "Pembangunan powerplant mulai semester kedua tahun depan. Konstruksinya sekitar 1,5 tahun. Sekarang kita jajaki dulu keuangannya," kata Direktur Utama SRIL Iwan Setiawan, Senin, (10/8).