KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) menilai penutupan permanen PT Sritex Tbk mencerminkan kegagalan pemerintah dalam mengelola industri padat karya selama satu dekade terakhir. Ketua Umum Apsyfi, Redma Gita Wirawasta, menyatakan bahwa berhentinya operasional Sritex dapat melemahkan ekosistem industri tekstil karena perusahaan ini memiliki peran di seluruh rantai produksi, dari hulu hingga hilir. "Sritex memiliki pengolahan bahan baku seperti rayon, yang sudah kolaps pada 2023. Mereka juga berperan di bagian midstream dalam produksi benang dan kain. Jika sektor ini kolaps, serapan bahan baku di industri hulu berkurang, yang otomatis mengurangi pasokan ke industri hilir," ujar Redma kepada KONTAN.
Sritex Ditutup, Apsyfi Sebut Pemerintah Gagal Kelola Industri Padat Karya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) menilai penutupan permanen PT Sritex Tbk mencerminkan kegagalan pemerintah dalam mengelola industri padat karya selama satu dekade terakhir. Ketua Umum Apsyfi, Redma Gita Wirawasta, menyatakan bahwa berhentinya operasional Sritex dapat melemahkan ekosistem industri tekstil karena perusahaan ini memiliki peran di seluruh rantai produksi, dari hulu hingga hilir. "Sritex memiliki pengolahan bahan baku seperti rayon, yang sudah kolaps pada 2023. Mereka juga berperan di bagian midstream dalam produksi benang dan kain. Jika sektor ini kolaps, serapan bahan baku di industri hulu berkurang, yang otomatis mengurangi pasokan ke industri hilir," ujar Redma kepada KONTAN.