Sritex meneken akuisisi dua perusahaan tekstil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan perusahaan terafiliasi, PT Sinar Pantja Djaja segera mengakuisisi dua perusahaan tekstil, yakni PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. SRIL telah menekan perjanjian jual beli pada 12 Desember 2017.

SRIL dan Sinar Pantja menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan THG Pte Ltd, Tolaram Industries Pte Ltd, Khrisna Kumar Agrawal, Manmeet Singh, dan Arvind Kumar Shankerlal Ladha sebagai penjual Primayudha Mandirijaya. Pada hari yang sama, SRIL meneken perjanjian jual beli dengan One Sovereign Investment Pte Ltd,  Thakral investment Limited, Asean Interest Limited, Sohans Enterprise Limited, Sohans Enterprise limited, Sohans Emporium Ptd Ltd, ARvind Kumar Shankerlal Ladha, dan Khrisna Kumar Agrawal yang merupakan penjual Bitratex Industries.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (14/12), SRIL menyebut, kesepakatan ini akan tergantung dipenuhinya beberapa persyaratan pendahuluan. Antara lain, pemegang saham perusahaan target yang relevan telah memperoleh keputusan untuk menyetujui penjualan.


Akuisisi ini juga akan tergantung pada persetujuan lembaga pemerintah dan pihak ketiga yang diperlukan. Pengumuman penjualan dan pembelian juga dibuat sesuai hukum yang berlaku. Syarat terakhir adalah tidak ada perubahan material yang merugikan, serta jaminan para penjual tetap berlaku.

Langkah akuisisi SRIL ini menyusul pengumpulan dana lewat private placement dan penerbitan medium term notes (MTN). Pada Selasa (12/12), SRIL menerbitkan MTN senilai US$ 10 juta. MTN ini merupakan bagian dari penerbitan MTN dengan total nilai US$ 80 juta.

Oktober lalu, SRIL telah menerbitkan MTN senilai US$ 30 juta. Artinya, masih ada sisa penerbitan MTN senilai US$ 40 juta. Perusahaan tekstil berbasis Solo, Jawa Tengah ini berniat menerbitkan sisa MTN pada Februari 2018. Fitch Rating menyematkan peringkat A+ untuk surat utang jangka menengah SRIL ini. 

Dalam rilis pemeringkatan, Fitch menyebut, perusahaan yang dikenal dengan nama Sritex ini memiliki rasio utang terhadap EBITDA 3 kali pada akhir 2017. "Leverage ini sudah turun menjadi 3,2 kali pada akhir September dari 3,7 kali di akhir Juni," ungkap Fitch.

Sritex juga menyelesaikan private placement dengan capaian dana segar Rp 658 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati