JaKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk boleh berlega hati karena meninggalkan catatan kinerja kuartal I-2014 yang masih di jalur yang diharapkan. Produsen aneka garmen ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,59 triliun, atau naik 50% dari capaian di periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih terkerek 86,31% menjadi Rp 61,6 miliar. Perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Sritex ini mengaku kinerja di tiga bulan pertama tertopang dua ekspansi. Pertama, akuisisi pabrik pemintalan di Semarang, Jawa Tengah pada tahun lalu. Alhasil, total volume produksi pemintalan Sritex tahun ini bisa mencapai sekitar 530.000 mata pintal per tahun. Kedua, pembukaan pabrik garmen di awal tahun ini. Hal ini mendukung total kapasitas volume produksi garmen menjadi 16 juta potong pakaian per tahun. "Pendukung pertumbuhan karena ekspansi kami sudah normal," kata Welly Salim, Sekretaris Perusahaan Sri Rejeki Isman.
Sritex menggenjot mesin ke pasar ekspor
JaKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk boleh berlega hati karena meninggalkan catatan kinerja kuartal I-2014 yang masih di jalur yang diharapkan. Produsen aneka garmen ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,59 triliun, atau naik 50% dari capaian di periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih terkerek 86,31% menjadi Rp 61,6 miliar. Perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Sritex ini mengaku kinerja di tiga bulan pertama tertopang dua ekspansi. Pertama, akuisisi pabrik pemintalan di Semarang, Jawa Tengah pada tahun lalu. Alhasil, total volume produksi pemintalan Sritex tahun ini bisa mencapai sekitar 530.000 mata pintal per tahun. Kedua, pembukaan pabrik garmen di awal tahun ini. Hal ini mendukung total kapasitas volume produksi garmen menjadi 16 juta potong pakaian per tahun. "Pendukung pertumbuhan karena ekspansi kami sudah normal," kata Welly Salim, Sekretaris Perusahaan Sri Rejeki Isman.