Sritex Siapkan Pabrik Baru dan Incar Pemintalan



JAKARTA. Produsen garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) terus menyiapkan rencana ekspansinya tahun ini. Kini, perusahaan itu mulai menyiapkan proses pembangunan pabrik garmen dan merampungkan proses akuisisi sebuah pabrik pemintalan untuk menambah kapasitas lini bisnis pemintalannya.

Sekretaris Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk, Welly Salam, menyatakan, saat ini perusahaan tersebut tengah  memasuki tahap akhir negosiasi pembebasan lahan bagi lokasi pembangunan pabrik garmen. Sritex juga mulai membayar uang muka alat yang akan digunakan untuk membangun pabrik ini.

Perusahaan itu juga tengah merampungkan proses akuisisi pabrik pemintalan berkapasitas 210.000 bale per tahun untuk menambah kapasitas produksinya. "Proses akuisisi ini kami targetkan selesai paling cepat Oktober 2013 dan paling lambat akhir tahun ini," jelas Welly kepada KONTAN, Senin (2/9).Sayangnya, Welly masih enggan membeberkan identitas pabrik pemintalan yang akan diakuisisi dan berapa nilai akuisisinya. Yang jelas, ia bilang, Sritex akan mengakuisisi 99,9% saham pabrik pemintalan yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut. Dengan akuisisi ini, ia bilang, total kapasitas pabrik pemintalan Sritex bisa meningkat menjadi sekitar 530.000 bale per tahun.


Hingga semester I-2013, perusahaan berkode emiten SRIL ini mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,84 triliun, naik 50,2% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih pada semester I-2013 tercatat sebesar Rp 163,21 miliar, naik 63,75% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Meski masih jauh dari target pendapatan tahun ini yang dipatok sebesar Rp 5,14 triliun, namun Welly optimistis perusahaan bakal bisa mencapai target hingga akhir 2013. Pasalnya, kata Welly, pada semester II ini, ada peningkatan permintaan signifikan menjelang natal dan tahun baru. "Kami yakin bisa mencapai target penjualan karena pelanggan sudah ada yang melakukan pre order. Hingga akhir tahun ini, order kami sudah penuh," jelasnya.

Belum lama ini, Welly menyatakan, perusahaan tekstil ini telah menerima order pakaian dari Malaysia senilai US$ 15 juta untuk masa kontrak selama 2,5 tahun.  Sritex juga mendapat tambahan pesanan dari pemegang merek Uniqlo dan H&M. Tak hanya itu, Sritex sudah meraih berbagai pesanan untuk pakaian musim panas dari pembeli di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi