Sriwijaya Air andalkan rute penerbangan internasional saat rupiah melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih kerap terjadi. Senin (23/7), nilai tukar dolar AS menyentuh Rp 14.454 mengikuti kurs referensi jakarta interbank spot dollar rate.

Pelemahan tersebut tentu berdampak bagi kelangsungan bisnis maskapai penerbangan. Sriwijaya Air misalnya memproyeksikan kenaikan dolar bakal diikuti dengan kenaikan harga avtur.

“Kita pasti harus antisipasi kalau dolar sudah tembus Rp 15.000,” kata Corporate Communication Sriwijaya Air Retri Maya kepada Kontan.co.id, Senin (23/7).


Retri mengatakan pihaknya berharap agar pemerintah terus mengevaluasi batas atas tarif tiket pesawat. Hal itu demi memperbaiki industri transportasi udara mengikuti pelemahan rupiah terhadap dolar tersebut.

Nah, jika pelemahan rupiah terhadap dolar terus terjadi, ada beberapa strategi yang sudah disiapkan Sriwijaya air. Salah satunya dengan mengandalkan rute internasional.

Retri mengatakan, pertumbuhan pendapatan yang berasal dari rute internasional di tahun lalu sebesar 15%. Di harapkan di tahun ini bisa meningkat sebesar 25%. “Untuk internasional, rute Tiongkok pastinya masih jadi andalan,” tambah Retri.

Kenaikan tarif juga bakal jadi salah satu strategi yang ditempuh Sriwijaya demi mempertahankan margin keuntungan perusahaan. Tapi, kenaikan itu dipastikan Retri akan dilakukan secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .