Sriwijaya Air harus mengalihkan pendaratan di sejumlah rute karena kabut asap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan menyebabkan gangguan pada lalu lintas penerbangan.

Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul mengatakan, terdapat beberapa penerbangan yang harus dilakukan pengalihan pendaratan karena kota tujuan terdapat kabut asap yang mengganggu jarak pandang pilot.

“Batam ke Pontianak kita alihkan pendaratan ke Jakarta,” katanya kepada Kontan.co.id pada Minggu (15/9).


Baca Juga: Duh, kabut asap mulai mengganggu layanan penerbangan

Selain itu, Ke Berau dan Tarakan juga dilakukan pengalihan pendaratan. Intinya, kata Joseph, pihaknya tetap beroperasi normal. Tapi jika ketebalan asap meningkat, maka bakal pendaratan akan dialihkan di kota terdekat.

Sementara untuk rute tujuan Riau kondisi masih aman. Penyesuaian, kata Joseph, dilakukan setiap jam sesuai dengan kondisi kabut asap dan jarak pandangan.

Sebelumnya, Kepala Bandar Udara Kalimarau, Kalimantan Timur, Bambang Hartato mengatakan mendapatkan Note To Air Man yang dikeluarkan AirNav Indonesia nomor C8334/19 dengan isi perubahan jarak pandang Bandar udara. 

“Sampai hari ini jarak pandang 500 meter, sementara standar instrumen pendaratan itu minimal, jarak pandang 3.500 meter,” ujarnya.

Baca Juga: Ada 433 hotspot kategori tinggi di Kalimantan Tengah

Kondisi saat ini, beberapa bandara operasional yang ditutup antara lain bandara Kalimarau Berai, Bandara Juwata tarakan, Bandara APT Pranoto Samarinda, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi