JAKARTA. Setelah terjun di bisnis penerbangan medium service, PT Sriwijaya Air mulai mengincar bisnis penerbangan layanan penuh atau full service. Nah, untuk menggarap layanan penuh, maskapai nasional ini membentuk anak usaha bernama Nam Air. Perusahaan ini ditargetkan mulai beroperasi tahun ini. Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie mengaku, saat ini perusahaan sedang mengurus izin terbang alias air operation certificate (AOC) di Kementerian Perhubungan. "Harapannya, AOC bisa keluar pada kuartal II tahun ini, sehingga bisa beroperasi di kuartal IV," katanya, Senin (4/2).Untuk tahap awal, Nam Air akan mengoperasikan lima pesawat Boeing 737 Next Generation. Setelah itu, armada akan ditambah secara bertahap dengan 20 pesawat buatan Embraer asal Brasil. Harga satu unit Embraer sekitar US$ 42,8 juta. Armada tersebut akan dikirim secara bertahap mulai tahun depan. Pada tahap awal, Nam Air hanya akan melayani rute-rute domestik. Selanjutnya, akan diperluas untuk melayani rute internasional di tingkat regional. Sayang, Chandra belum mau membocorkan rute-rute mana saja yang dibidik Nam Air.Menurut Chandra, awalnya pesawat Embraer akan didatangkan mulai tahun ini. Namun, pihak Sriwijaya Air mengaku kesulitan merawat pesawat tersebut. Pasalnya, belum ada maskapai domestik lain yang memakai pesawat buatan Brasil tersebut. Makanya, pengiriman Embraer ditunda sampai 2014 mendatang. "Apalagi kami juga masih kekurangan kru pesawat tersebut. Saat ini kami sedang mendidik kru di Embraer Brasil," terang Chandra.Chandra belum bersedia mengungkapkan jumlah target penumpang Nam Air di tahun ini dan tahun depan. Dia hanya bilang, persaingan di kelas full service tidak kalah ketat dibandingkan kelas medium atau low cost carrier (LCC).Selain akan menghadapi persaingan langsung dengan pemain lama, seperti Garuda Indonesia, Nam Air juga akan berhadapan dengan armada full service milik PT Lion Mentari Airlines, yakni Batik Air. "Persaingan memang semakin terbuka di bisnis penerbangan. Ini menuntut kami harus jeli mengatur strategi bisnis," katanya.Salah satu strategi yang akan diterapkan perusahaan, yaitu jeli memilih rute yang akan diterbangi dengan mengincar rute-rute gemuk.Adapun Sriwijaya Air sendiri, pada tahun lalu berhasil menerbangkan 8,5 juta penumpang. Perolehan jumlah penumpang tersebut melebihi target yang dipatok di awal tahun, yaitu sebanyak 8,1 juta penumpang. Kata Chandra, pencapaian jumlah penumpang sepanjang 2012 melebihi target karena adanya penambahan pesawat dan pembukaan rute baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sriwijaya Air masuk bisnis maskapai full service
JAKARTA. Setelah terjun di bisnis penerbangan medium service, PT Sriwijaya Air mulai mengincar bisnis penerbangan layanan penuh atau full service. Nah, untuk menggarap layanan penuh, maskapai nasional ini membentuk anak usaha bernama Nam Air. Perusahaan ini ditargetkan mulai beroperasi tahun ini. Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie mengaku, saat ini perusahaan sedang mengurus izin terbang alias air operation certificate (AOC) di Kementerian Perhubungan. "Harapannya, AOC bisa keluar pada kuartal II tahun ini, sehingga bisa beroperasi di kuartal IV," katanya, Senin (4/2).Untuk tahap awal, Nam Air akan mengoperasikan lima pesawat Boeing 737 Next Generation. Setelah itu, armada akan ditambah secara bertahap dengan 20 pesawat buatan Embraer asal Brasil. Harga satu unit Embraer sekitar US$ 42,8 juta. Armada tersebut akan dikirim secara bertahap mulai tahun depan. Pada tahap awal, Nam Air hanya akan melayani rute-rute domestik. Selanjutnya, akan diperluas untuk melayani rute internasional di tingkat regional. Sayang, Chandra belum mau membocorkan rute-rute mana saja yang dibidik Nam Air.Menurut Chandra, awalnya pesawat Embraer akan didatangkan mulai tahun ini. Namun, pihak Sriwijaya Air mengaku kesulitan merawat pesawat tersebut. Pasalnya, belum ada maskapai domestik lain yang memakai pesawat buatan Brasil tersebut. Makanya, pengiriman Embraer ditunda sampai 2014 mendatang. "Apalagi kami juga masih kekurangan kru pesawat tersebut. Saat ini kami sedang mendidik kru di Embraer Brasil," terang Chandra.Chandra belum bersedia mengungkapkan jumlah target penumpang Nam Air di tahun ini dan tahun depan. Dia hanya bilang, persaingan di kelas full service tidak kalah ketat dibandingkan kelas medium atau low cost carrier (LCC).Selain akan menghadapi persaingan langsung dengan pemain lama, seperti Garuda Indonesia, Nam Air juga akan berhadapan dengan armada full service milik PT Lion Mentari Airlines, yakni Batik Air. "Persaingan memang semakin terbuka di bisnis penerbangan. Ini menuntut kami harus jeli mengatur strategi bisnis," katanya.Salah satu strategi yang akan diterapkan perusahaan, yaitu jeli memilih rute yang akan diterbangi dengan mengincar rute-rute gemuk.Adapun Sriwijaya Air sendiri, pada tahun lalu berhasil menerbangkan 8,5 juta penumpang. Perolehan jumlah penumpang tersebut melebihi target yang dipatok di awal tahun, yaitu sebanyak 8,1 juta penumpang. Kata Chandra, pencapaian jumlah penumpang sepanjang 2012 melebihi target karena adanya penambahan pesawat dan pembukaan rute baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News