JaKARTA. Di tengah kabar industri penerbangan yang tengah muram tahun ini, Sriwijaya Air mengaku mulai mencatatkan pendapatan dalam dollar Amerika Serikat (AS). Sumber pendapatan dollar itu berasa dari pengoperasian rute internasional. Rute internasional yang dimaksud dari dan ke China, meliputi Denpasar–Hangzhou, Denpasar–Ningbo dan Denpasar–Nangking. "Dengan mengoperasikan dua hingga tiga pesawat ke China, kami sudah bisa mengantongi 15% pendapatan dalam bentuk dollar," ungkap Toto Nursatyo, Direktur Operasional Sriwijaya Air, Selasa (8/7). Sebagai industri yang dekat dengan kebutuhan dollar AS, misalnya untuk membeli avtur, pendapatan dalam bentuk dollar tentu menguntungkan Sriwijaya. Tak heran, jika maskapai penerbangan ini ngebet bisa mengerek porsi pendapatan denominasi dollar AS sebesar 30% tahun ini.
Sriwijaya Air mengejar pendapatan dollar
JaKARTA. Di tengah kabar industri penerbangan yang tengah muram tahun ini, Sriwijaya Air mengaku mulai mencatatkan pendapatan dalam dollar Amerika Serikat (AS). Sumber pendapatan dollar itu berasa dari pengoperasian rute internasional. Rute internasional yang dimaksud dari dan ke China, meliputi Denpasar–Hangzhou, Denpasar–Ningbo dan Denpasar–Nangking. "Dengan mengoperasikan dua hingga tiga pesawat ke China, kami sudah bisa mengantongi 15% pendapatan dalam bentuk dollar," ungkap Toto Nursatyo, Direktur Operasional Sriwijaya Air, Selasa (8/7). Sebagai industri yang dekat dengan kebutuhan dollar AS, misalnya untuk membeli avtur, pendapatan dalam bentuk dollar tentu menguntungkan Sriwijaya. Tak heran, jika maskapai penerbangan ini ngebet bisa mengerek porsi pendapatan denominasi dollar AS sebesar 30% tahun ini.