Sriwijaya Air pertimbangkan untuk naikkan tarif pesawat karena pelemahan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air perlu strategi khusus menghadapi tekanan pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar dollar AS terhadap rupiah saat ini adalah Rp 14.578.

Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo menjelaskan, dolar telah memberikan kenaikan pengeluaran yang cukup tajam. Apalagi, pengeluaran Sriwijaya Air 70% dalam bentuk dollar AS.

“Kalau misalnya beban untuk Boeing 737 800 itu biasanya US$ 6.000 dolar (kurs Rp 13,500), maka saat ini ada kenaikan beban sebesar Rp 6 juta,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (20/8).


Sekadar membandingkan, jika beban pengeluaran Boeing 737 800 per jam di tahun lalu sebesar Rp 81 juta, maka dengan pelemahan nilai tukar rupiah ini maka beban pengeluaran menjadi Rp 87 juta.

Nah karenanya, bagi Sriwijaya kenaikan tarif merupakan salah satu pertimbangan maskapai untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah terhadap dollar AS tersebut. Tapi, kata Toto, risikonya permintaan penumpang terhadap Sriwijaya berisiko turun. “Bisa makan waktu lama untuk kembali ke demand awal,” jelas Toto,

Saat ini, pihak Sriwijaya sedang melakukan analisa terkait tren pelemahan rupiah ke depannya untuk menentukan strategi perusahaan dalam penentuan tarif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .