JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Sriwijaya Air berencana melakukan transformasi pelayanan penerbangan dari medium ke full service. Sriwijaya menargetkan proses transformasi itu sudah bisa terlaksana pada tahun 2013 nanti.Wakil Direktur Sriwijaya Air, Hasudungan Pandiangan mengatakan rencana transformasi ke full service itu masih dalam tahap persiapan. Saat ini mereka tengah mempersiapkan konsepnya yang akan dilakukan secara bertahap. "Grand design pelayanannya akan selesai pada bulan Juli 2011," ungkap Hasudungan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (18/1).Untuk melakukan transformasi menjadi maskapai penerbangan full service itu, Hasudungan mengatakan Sriwijaya terlebih dahulu akan menambah 20 pesawat Boeing 737-800 next generation pada tahun 2012. Pesawat-pesawat itu akan dipergunakan untuk mengembangkan rute penerbangan di wilayah timur Indonesia terutama Papua. Selain itu penambahan pesawat juga bertujuan untuk mempersiapkan penerbangan regional guna memanfaatkan perjanjian bilateral di bidang penerbangan pada negara-negara Asean dan juga pembelakukan open sky pada tahun 2015. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, mereka juga akan membangun pusat pelatihan. Sebelumnya Sriwijaya Air telah mendirikan sekolah pilot di Pulau Bangka. Sekolah penerbangan itu dilengkapi dengan 2 pesawat latih. Hasudungan mengatakan pihaknya akan menambah jumlah pesawat latih hingga jumlahnya mencapai 11 unit. "Dua tahun ke depan, kami targetkan sekolah itu sudah bisa mencetak 100 pilot," terang Hasudungan. Sriwijaya Air juga telah meminta PT Angkasa Pura II untuk menyediakan lahan seluas 5 hektare (ha) di Cengkareng untuk keperluan perawatan dan haul service. Sebelumnya untuk perawatan pesawat Sriwijaya masih ditangani oleh Garuda Indonesia.
Sriwijaya akan transformasi bisnis menjadi maskapai penerbangan full service
JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Sriwijaya Air berencana melakukan transformasi pelayanan penerbangan dari medium ke full service. Sriwijaya menargetkan proses transformasi itu sudah bisa terlaksana pada tahun 2013 nanti.Wakil Direktur Sriwijaya Air, Hasudungan Pandiangan mengatakan rencana transformasi ke full service itu masih dalam tahap persiapan. Saat ini mereka tengah mempersiapkan konsepnya yang akan dilakukan secara bertahap. "Grand design pelayanannya akan selesai pada bulan Juli 2011," ungkap Hasudungan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (18/1).Untuk melakukan transformasi menjadi maskapai penerbangan full service itu, Hasudungan mengatakan Sriwijaya terlebih dahulu akan menambah 20 pesawat Boeing 737-800 next generation pada tahun 2012. Pesawat-pesawat itu akan dipergunakan untuk mengembangkan rute penerbangan di wilayah timur Indonesia terutama Papua. Selain itu penambahan pesawat juga bertujuan untuk mempersiapkan penerbangan regional guna memanfaatkan perjanjian bilateral di bidang penerbangan pada negara-negara Asean dan juga pembelakukan open sky pada tahun 2015. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, mereka juga akan membangun pusat pelatihan. Sebelumnya Sriwijaya Air telah mendirikan sekolah pilot di Pulau Bangka. Sekolah penerbangan itu dilengkapi dengan 2 pesawat latih. Hasudungan mengatakan pihaknya akan menambah jumlah pesawat latih hingga jumlahnya mencapai 11 unit. "Dua tahun ke depan, kami targetkan sekolah itu sudah bisa mencetak 100 pilot," terang Hasudungan. Sriwijaya Air juga telah meminta PT Angkasa Pura II untuk menyediakan lahan seluas 5 hektare (ha) di Cengkareng untuk keperluan perawatan dan haul service. Sebelumnya untuk perawatan pesawat Sriwijaya masih ditangani oleh Garuda Indonesia.