JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air mengurungkan niatnya untuk lebih fokus menggarap bisnis angkutan barang alias kargo di dalam negeri. Hal itu ditandai dengan keputusan Sriwijaya untuk membatalkan pesanan pesawat khusus kargo atau freighter di tahun ini. Manajemen Sriwijaya Air beralasan, bisnis pengiriman barang dari Kawasan Timur ke Barat Indonesia tidak akan menguntungkan lantaran pendapatan dari pengiriman kargo belum dapat menutupi biaya operasi pesawat pada setiap kali penerbangan. "Karena, tingkat isian hanya bagus untuk pengiriman dari Timur ke Barat. Sementara dari Barat ke Timur, tingkat isian muatan diperkirakan minim. Jadi, hitungan bisnisnya tidak masuk,” kata Manajer Humas Sriwijaya Ruth Hanna Simatupang, akhir pekan lalu. Keinginan Sriwijaya masuk ke ceruk usaha pengiriman kargo didengungkan pihak manajemen maskapai ini sejak akhir 2009 lalu. Maskapai ini pun berencana menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) setempat demi kemudahan akses bisnis.
Sriwijaya Batal Garap Bisnis Kargo
JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air mengurungkan niatnya untuk lebih fokus menggarap bisnis angkutan barang alias kargo di dalam negeri. Hal itu ditandai dengan keputusan Sriwijaya untuk membatalkan pesanan pesawat khusus kargo atau freighter di tahun ini. Manajemen Sriwijaya Air beralasan, bisnis pengiriman barang dari Kawasan Timur ke Barat Indonesia tidak akan menguntungkan lantaran pendapatan dari pengiriman kargo belum dapat menutupi biaya operasi pesawat pada setiap kali penerbangan. "Karena, tingkat isian hanya bagus untuk pengiriman dari Timur ke Barat. Sementara dari Barat ke Timur, tingkat isian muatan diperkirakan minim. Jadi, hitungan bisnisnya tidak masuk,” kata Manajer Humas Sriwijaya Ruth Hanna Simatupang, akhir pekan lalu. Keinginan Sriwijaya masuk ke ceruk usaha pengiriman kargo didengungkan pihak manajemen maskapai ini sejak akhir 2009 lalu. Maskapai ini pun berencana menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) setempat demi kemudahan akses bisnis.