JAKARTA. PT Sriwijaya Air memesan 10 unit pesawat Embraer E 175 dan 10 unit Embraer 195 senilai US$ 810 juta dengan harga per unit sekitar US$ 40,5 juta. Kontrak pengadaan akan diteken malam ini dengan delivery tahap pertama sebanyak 10 unit mulai pertengahan 2012. Kami akan menggunakannya untuk melayani rute jarak pendek," kata Presiden Direktur Sriwijaya Chandra Lie, Rabu (10/11). Pesawat asal Brazil tersebut masing-masing berkapasitas 90 kursi untuk tipe 175 dan 105 kursi untuk tipe 195 yang mampu mendarat di landasan dengan panjang hanya 1.400 meter. "Kami memang akan menggunakan Embraer ini untuk melayani penerbangan sampai ke kabupaten yang memiliki bandara dengan panjang hanya 1.400 meter, sehingga bisa mendukung hub airport kami di daerah," kata Direktur Komersial Sriwijaya Toto Nursatyo. Sriwijaya akan menempatkan 20 unit Embraer tersebut untuk mendukung operasi di Indonesia Bagian Timur. Sebanyak 4 unit akan ditempatkan di Sumatera, 4 unit di NTT dan Bali, di Ambon 2 unit, Kalimantan 2 unit. Adapun 8 sisanya kemungkinan besar akan beroperasi di Papua. Selain Embraer, Sriwijaya juga telah memesan 20 unit Boeing 737-800 NG dengan harga per unit US$ 75 juta. Pesawat ini kelak akan dioperasikan untuk rute-rute regional yang sedang disiapkan oleh Sriwijaya. "Tahun depan akan datang tiga unit Boeing 737-800 NG. Bukan dari pabrik, melainkan dari perusahaan penyewaan pesawat," kata Toto. Sementara 20 unit pesawat yang dia pesan dari Boeing baru datang paling cepat 2014 mendatang. "Rute regional yang sedang kami siapkan adalah Melbourne Australia dan Xiamen serta Guangzhou China. Untuk China kami sudah dapat izinnya, sementara Australia sedang proses. Kami terbangi rute itu setelah pesawat datang," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sriwijaya pesan 20 Embraer
JAKARTA. PT Sriwijaya Air memesan 10 unit pesawat Embraer E 175 dan 10 unit Embraer 195 senilai US$ 810 juta dengan harga per unit sekitar US$ 40,5 juta. Kontrak pengadaan akan diteken malam ini dengan delivery tahap pertama sebanyak 10 unit mulai pertengahan 2012. Kami akan menggunakannya untuk melayani rute jarak pendek," kata Presiden Direktur Sriwijaya Chandra Lie, Rabu (10/11). Pesawat asal Brazil tersebut masing-masing berkapasitas 90 kursi untuk tipe 175 dan 105 kursi untuk tipe 195 yang mampu mendarat di landasan dengan panjang hanya 1.400 meter. "Kami memang akan menggunakan Embraer ini untuk melayani penerbangan sampai ke kabupaten yang memiliki bandara dengan panjang hanya 1.400 meter, sehingga bisa mendukung hub airport kami di daerah," kata Direktur Komersial Sriwijaya Toto Nursatyo. Sriwijaya akan menempatkan 20 unit Embraer tersebut untuk mendukung operasi di Indonesia Bagian Timur. Sebanyak 4 unit akan ditempatkan di Sumatera, 4 unit di NTT dan Bali, di Ambon 2 unit, Kalimantan 2 unit. Adapun 8 sisanya kemungkinan besar akan beroperasi di Papua. Selain Embraer, Sriwijaya juga telah memesan 20 unit Boeing 737-800 NG dengan harga per unit US$ 75 juta. Pesawat ini kelak akan dioperasikan untuk rute-rute regional yang sedang disiapkan oleh Sriwijaya. "Tahun depan akan datang tiga unit Boeing 737-800 NG. Bukan dari pabrik, melainkan dari perusahaan penyewaan pesawat," kata Toto. Sementara 20 unit pesawat yang dia pesan dari Boeing baru datang paling cepat 2014 mendatang. "Rute regional yang sedang kami siapkan adalah Melbourne Australia dan Xiamen serta Guangzhou China. Untuk China kami sudah dapat izinnya, sementara Australia sedang proses. Kami terbangi rute itu setelah pesawat datang," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News