SRTG siapkan US$ 100 juta untuk investasi



JAKARTA. Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menyiapkan dana US$ 100 juta untuk investasi ke sejumlah perusahaan pada tahun ini.

Albert Saputro, Hubungan Investor SRTG menyatakan, pihaknya akan mengembangkan portofolio investasi, baik melalui aksi organik maupun anorganik. Diantaranya, dengan menyuntikan investasi tambahan kepada perusahaan yang dimiliki. "Keinginan kami untuk menyeimbangkan portofolio tersebut," ujar Albert usai RUPST dan RUPSLB di Jakarta, Rabu (26/4).

Dalam publikasi perusahaan, portofolio investasi SRTG terdiri dari sektor sumber daya alam mencapai 50%, sedangkan sektor infrastruktur 39%, dan sektor produk jasa dan konsumen sebesar 11%. Nah, dengan investasi baru tersebut, perusahaan akan menyimbangkan jumlah investasi. "Keinginannya dengan menambah investasi, jadi pie makin besar," papar Albert.


Selain mengembangkan investasi, SRTG juga bermaksud mengakuisisi perusahaan baru. Albert menyatakan, pihaknya ingin menambah 2-3 perusahaan baru pada tahun ini. Yang sudah terwujud, SRTG mencaplok saham PT Deltomed Laboratories senilai Rp 85,75 miliar pada Maret 2017.

"Tren 2017 perekonomian positif dan kondusif mendukung usaha korporasi. Strategi kami akan lebih berat pada consumer dan infrastruktur. Ini seiring dengan dukungan program pemerintah," ujar Andi Esfandiari, Direktur Portofolio SRTG.

Saat ini, portofolio investasi SRTG terdapat di 23 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 11 diantaranya merupakan perusahaan terbuka, sementara 12 perusahaan merupakan perusahaan tertutup.

Selama 2016, SRTG berinvestasi sebesar Rp 420 miliar, termasuk investasi baru sebesar Rp 131 miliar. Pada kuartal I-2016, SRTG berinvestasi di perusahaan logistik cold-chain, PT Mulia Bosco Logistik (MGM Bosco) senilai Rp 18,4 miliar. Lalu, pada kuartal IV-2016, perseroan berinvestasi di Famon Awal Bros Sedaya. Di sektor rumah sakit ini, SRTG menanamkan investasi sebesar Rp 75 miliar.

Andi menyatakan, pihaknya cukup optimistis memandang investasi tahun ini. Tahun lalu saja, dia bilang setidaknya ada 102 peluang investasi. Namun, dari semua pulang tersebut, SRTG telah berinvestasi pada dua perusahaan. 

Bukan hanya melakukan investasi, SRTG juga melakukan keputusan divestasi. Tahun lalu, SRTG mendivestasi PT Pulau Seroja Jaya senilai Rp 98 miliar, pelepasan aset perkebunan dari PT Provident Agro Tbk, dan melepas kepemilikan aset yang dimiliki oleh PT Sinar Mentari Prima (SMP).

Selain itu, pada kuartal I-2017, SRTG juga melepas investasi PT Lintas Marga Sedaya senilai Rp 900,11 miliar. Transaksi tersebut merupakan langkah yang diambil SRTG untuk mencari peluang investasi lain. Manajemen saat ini juga tengah fokus melakukan balancing portofolio. "Divestasi bukan tanda bahwa kami tidak suka saham tersebut," kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini