SSIA akan terbitkan surat utang S$ 300 juta



JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (multicurrency medium term note programme /MTN) dalam dollar Singapura sebesar S$ 300 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun. Jumlah ini lebih besar dari rencana SSIA semula yang ingin menerbitkan MTN senilai S$ 200 juta.

Herman Gunadi, Direktur SSIA mengatakan, Surata utang yang disebut MTN Programme tersebut akan diterbitkan secara bertahap melalui SSIA international PTe.Ltd yakni anak usaha perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura. " Ini akan diperdagangkan di Singapura Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST)," katanya dalam keterangan resminya, Selasa (3/11).

Sehubungan dengan rencana tersebut, perseroan telah menandatangani programme agreement dengan DBS Bank Ltd sebagai arranger dan dealer pada 2 November 2015. Di saat yang sama, anak usaha SSIA yakni PT Suryacipta Swadaya telah menandatangani Trust Deed dengan DB International Trust (Singapura) Limited sebagai wali amanat surat utang dan wali amanat jaminan.


Lalu, ditandatangani pula agreement antara PT Suryacipta Swadaya, Deutch Bank AG Singapura Branch yakni sebagai agen pembayaran utama, agen transfer CDP dan pencatat CDP, Deutch BAnk Hongkong Branch yakni Sebagai agen pembayaran non CDP dan agen pengalihan non CDP, Deutch Bank Luxembourg S.A yakni sebagai agen pencatat non CDP, dan DB International Trust Limited yakni Sebagai wali amanat surat utang. Sementara akta jaminan perusahaan ditandatangani oleh perseroan dan PT Suryacipta Swadaya.

Herman mengatakan, dalam perjanjian tersebut belum ditetapkan jumlah pasti dan bunga tiap tahapan MTN yang akan dirilis. Itu akan ditentukan pada saat perseroan menandatangani pricing supplement yang akan dilakukan kemudian.

Nilai dari seri pertama MTN diperkirakan akan lebih dari 20% tetapi tidak lebih dari 50% ekuitas perseroan, tergantung pada kondisi pasar. Per akhir 30 Juni, jumlah ekuitas SSIA senilai Rp 3,29 triliun. Itu artinya, jumlah MTN tahap pertama yang akan diterbitkan sekitar Rp 658 miliar -Rp 1,64 triliun.

Sebelumnya, Erlin Budiman, Investor Relation SSIA mengungkapkan dana hasil MTN tersebut akan digunakan untuk akuisisi lahan. Perseroan ingin mempercepat pembebasan lahan di Subang, Jawa Barat untuk menghindari melonjaknya harga. Maklum, di sana perseroan telah mengantongi izin akuisisi 2.000 hektare (ha) lahan untuk dikembangkan menjadi kawasan industri. Saat ini, baru 300 ha yang berhasil dibebaskan.

Semula, SSIA berniat menerbitkan global bond dalam dollar AS tahun ini senilai US$ 200 juta. Namun, kemudian membatalkannya dan beralih ke surat utang dalam dollar Singapura. Ini lantaran global bond dalam dollar Singapura tidak terlalu beresiko meskipun pasar obligasi tidak bagus dan ratingnya juga lebih bagus dibandingkan dollar AS sehingga kuponnya bisa lebih rendah.

"Di sisi lain, secara market akan lebih mudah terserap karena investor Singapura lebih familiar dengan industri Indonesia," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto