SSIA masih tertekan lesunya bisnis lahan industri



JAKARTA. Kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) meningkat di akhir kuartal III-2015, terutama didorong keuntungan kurs (forex gain). Analis melihat, keuntungan kurs tak bisa dijadikan patokan meneropong prospek bisnis emiten konstruksi ini karena cenderung jangka pendek dan sulit ditebak.

Selain itu, masih ada sentimen lain yang masih menjadi sentimen negatif bagi SSIA. "Kinerja lini bisnis yang lain masih inline, hanya saja, SSIA masih tertekan oleh lesunya bisnis lahan industri," imbih Maula Adini Putri, analis Ciptadana Sekuritas, (2/12).

Catatan saja, pendapatan dari lini bisnis kawasan industri SSIA hingga kuartal III-2015 tercatat Rp 490,28 miliar. Angka ini memang mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tyahun sebelumnya. Tapi, kenaikannya hanya 3%. Padahal, lini bisnis yang lain mengalami kenaikan minimal double digit.


Tekanan di lini bisnis tersebut juga membuat margin di lini bisnis itu tertekan, meski pendapatannya tumbuh. Periode Juli-September, margin kotor penjualan lahan industri tercatat 73%. Padahal, periode April-Juni, angkanya mencapai 82%.

"Oleh sebab itu, target harga SSIA kami revisi dari sebelumnya Rp 1.350 per saham menjadi Rp 890 per saham," ujar Maula. Namun, rekomendasinya tetap dipertahankan buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia