SSIA targetkan jual 70 hektare lahan



JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan bisa menjual lahan industri sebanyak 60-70 hektare (ha) di tahun ini.

Sonny Satia Negara, Senior Manager Finance and Accounting SSIA mengatakan, harga penjualan per meter perseginya diperkirakan sebesar US$ 130. Dengan begitu, SSIA ditargetkan bisa meraup marketing sales sekitar Rp 1 triliun. (Kurs Rp 11.421 per dollar).

Di tahun lalu SSIA hanya berhasil membukukan marketing sales sebesar 42 ha. Padahal sebelumnya, SSIA menargetkan bisa menjual 70 ha lahan di tahun 2013.


Penjualan lahan SSIA di tahun lalu memang terlihat melambat. Di awal tahun 2013, SSIA berharap bisa menjual lahan sebanyak 120-130 ha. Namun, beberapa investor strategis yang berniat membeli lahan SSIA mengurungkan niatnya untuk pembelian lahan.

Makanya, SSIA menurunkan target penjualan. Perseroan juga mendapat tekanan dari depresiasi rupiah. Meski penjualan lahan masih stagnan, SSIA bakal menggenjot beberapa proyek lainnya untuk mendorong pendapatan berkelanjutan (recurring income).

Misalnya saja, saat ini SSIA berencana membangun tiga hotel bujet. Perseroan akan menggelontorkan dana sebesar Rp 210 miliar. Selama dua tahun ke depan, SSIA menargetkan membangun secara total tujuh hotel bujet. Untuk tahap awal, perusahaan ini akan mengoperasikan hotel bujet di Karawang, Jawa Barat.

SSIA juga berencana menambah lahan industri di Karawang dan Bekasi, Jawa Barat. Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja pernah mengatakan, SSIA berniat memperluas lahan industri di Karawang dan Bekasi masing-masing sebesar 1.000 hektar ha dan 2.000 ha.

Sebelumnya SSIA juga melirik beberapa lokasi di luar Jabodetabek khususnya di daerah Gresik Jawa Timur. "Tetapi proyek itu baru rencana. Sepertinya tidak jadi," ujar Sonny ke KONTAN, belum lama ini.

Sebagai informasi, SSIA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,6 triliun. Rinciannya, untuk sektor industri sebesar Rp 800 miliar, sektor konstruksi Rp 50 miliar, pembangunan kawasan perkantoran sebesar Rp 250 miliar, dan sisanya untuk hotel bujet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri