JAKARTA. Walau harga minyak sawit terus tergelincir, namun PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tetap yakin terhadap pertumbuhan kinerjanya. Tahun ini SSMS menargetkan kenaikan laba 15% menjadi sekitar Rp 848,49 miliar. "Tergantung harga crude palm oil (CPO). Kalau harga CPO stabil di US$ 720 per ton, laba bisa naik seperti itu," ucap Direktur Keuangan SSMS Hari Nadir, kepada KONTAN, Kamis, (9/4). Tahun lalu SSMS mencatatkan kenaikan laba 16,8% dari Rp 631,66 miliar ke Rp 737,82 miliar. Penjualan perusahaan naik 11,22% dari Rp 1,96 triliun menjadi Rp 2,18 triliun. Hari menyebut, target pertumbuhan laba SSMS tahun ini seiring dengan target produksi. SSMS menargetkan produksi kelapa sawit tumbuh 15% sampai 20% menjadi 1,16 juta ton hingga 1,21 juta ton. Akhir 2014 lalu, SSMS memproduksi 808.000 ton tandan buah segar (TBS) sawit. Namun karena SSMS baru merampungkan akuisisi PT Tanjung Sawit Abadi dan PT Sawit Multi Utama, produksi konsolidasinya mencapai 1,01 juta ton. Pada kuartal pertama ini, Hari mengatakan produksi kelapa sawitnya tak terlalu meyakinkan. Dia beralasan siklus produksi CPO di awal tahun memang cenderung rendah.
SSMS targetkan kenaikan laba 15% tahun ini
JAKARTA. Walau harga minyak sawit terus tergelincir, namun PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tetap yakin terhadap pertumbuhan kinerjanya. Tahun ini SSMS menargetkan kenaikan laba 15% menjadi sekitar Rp 848,49 miliar. "Tergantung harga crude palm oil (CPO). Kalau harga CPO stabil di US$ 720 per ton, laba bisa naik seperti itu," ucap Direktur Keuangan SSMS Hari Nadir, kepada KONTAN, Kamis, (9/4). Tahun lalu SSMS mencatatkan kenaikan laba 16,8% dari Rp 631,66 miliar ke Rp 737,82 miliar. Penjualan perusahaan naik 11,22% dari Rp 1,96 triliun menjadi Rp 2,18 triliun. Hari menyebut, target pertumbuhan laba SSMS tahun ini seiring dengan target produksi. SSMS menargetkan produksi kelapa sawit tumbuh 15% sampai 20% menjadi 1,16 juta ton hingga 1,21 juta ton. Akhir 2014 lalu, SSMS memproduksi 808.000 ton tandan buah segar (TBS) sawit. Namun karena SSMS baru merampungkan akuisisi PT Tanjung Sawit Abadi dan PT Sawit Multi Utama, produksi konsolidasinya mencapai 1,01 juta ton. Pada kuartal pertama ini, Hari mengatakan produksi kelapa sawitnya tak terlalu meyakinkan. Dia beralasan siklus produksi CPO di awal tahun memang cenderung rendah.