KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel Sukuk Tabungan seri ST011 tengah dalam masa penawaran sejak 6 November sampai dengan 6 Desember 2023. Head of Marketing Bibit.id Angie Anandita Tjhatra mengatakan, ST011 merupakan SBN ritel yang diterbitkan dengan imbal hasil tertinggi sepanjang tahun 2023. "Selain itu, jika dibandingkan dengan obligasi negara lainnya dengan tenor yang sama, ST011 juga masih lebih unggul,” kata Angie dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/11). ST011 ditawarkan dalam dua tipe produk, yaitu ST011-T2 dengan tenor dua tahun dan imbal hasil (kupon) minimal 6,30% per tahun serta ST011-T4 dengan tenor empat tahun dan kupon minimal 6,50% per tahun. ST011 memiliki imbal hasil
floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST011 juga akan ikut naik.
Angie memperkirakan, ST011 akan disambut antusias oleh masyarakat Indonesia dan laris di pasaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca Juga: Pasar SBN Terkonsolidasi, Ini Penyebabnya Pertama, ST011 100% dijamin oleh negara dan merupakan produk syariah yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional. Kedua, imbal hasil ST011 lebih tinggi dibanding rata-rata bunga deposito bank BUMN yang berada di angka 2%-3% per tahun, serta mengalahkan tingkat inflasi yang per Oktober 2023 berada di angka 2,56%. Ketiga, pajak yang dikenakan pada imbal hasil ST011 lebih rendah dari deposito. Pajak SBN hanya 10%, sedangkan deposito dipotong pajak 20%. Berkaca pada pengalaman Bibit.id dalam memasarkan Sukuk Tabungan ST010 pada 12 Mei-7 Juni 2023 silam, animo masyarakat sangatlah tinggi. Kala itu, Bibit juga berhasil menjadi mitra distribusi kategori
fintech dengan penjualan terbanyak. "Terlebih, ST011 ini menjadi SBN
retail terakhir dengan imbal hasil tertinggi di tahun 2023 sehingga menjadi kesempatan terakhir bagi masyarakat untuk membeli SBN
retail tahun ini,” tambah Angie. Sebagai informasi, BI baru saja menaikkan suku bunga pada bulan Oktober 2023 lalu. ST011 yang memiliki imbal hasil
floating with floor menjadi pilihan investasi yang menguntungkan apabila ke depannya BI berencana menaikkan suku bunga. Di sisi lain, apabila suku bunga acuan BI turun, imbal hasil ST011 tidak akan turun dan akan tetap di batas imbal hasil minimalnya yakni, 6,30% per tahun untuk ST011-T2 dan 6,50% per tahun untuk ST011-T4. Besaran imbal hasil ST011 akan disesuaikan setiap tiga bulan sekali dengan tingkat suku bunga BI. Pembelian/pemesanan minimal untuk ST011-T2 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar. Sementara pembelian/pemesanan minimal untuk ST011-T4 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar. Imbal hasil yang dibayarkan setiap bulan menjadi alasan bahwa ST011-T2 dan ST011-T4 dapat menjadi alternatif
passive income jangka menengah yang aman dan menarik. ST011 pun dapat dicairkan maksimal 50% sebelum jatuh tempo pada periode
early redemption. Baca Juga: Keputusan MKMK Dinilai Membebani Psikologis Pelaku Pasar Investasi ST011-T2 dapat dicairkan maksimal 50% setelah satu tahun, sedangkan ST011-T4 dapat dicairkan maksimal 50% setelah dua tahun.
Untuk bisa berinvestasi SBN di Bibit.id, para pengguna cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di
homepage aplikasi maupun
website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli. Untuk para investor yang membeli ST011 di Bibit.id, perusahaan memberikan berbagai promosi berupa
cashback yang menarik. Bagi investor yang beli ST011 lebih cepat pada tanggal 6-21 November 2023, bisa mendapat
cashback lebih besar hingga Rp 30 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi