KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan tarif pungutan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dari 7,5% menjadi 10%. Kebijakan ini memicu kekhawatiran terhadap daya saing industri sawit nasional di pasar global. Menanggapi hal itu, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) menyatakan siap mengantisipasi dampaknya dengan strategi jangka panjang yang fokus pada efisiensi operasional dan penguatan rantai hilir. Head of Investor Relations STAA, Kevin Wijaya, menjelaskan bahwa dampak kenaikan pungutan ekspor terhadap kinerja keuangan perusahaan relatif kecil. Hal ini karena kontribusi ekspor terhadap pendapatan STAA tergolong minor.
STAA Siapkan Strategi Hadapi Kenaikan Pungutan Ekspor CPO, Fokus Efisiensi&Hilirisasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan tarif pungutan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dari 7,5% menjadi 10%. Kebijakan ini memicu kekhawatiran terhadap daya saing industri sawit nasional di pasar global. Menanggapi hal itu, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) menyatakan siap mengantisipasi dampaknya dengan strategi jangka panjang yang fokus pada efisiensi operasional dan penguatan rantai hilir. Head of Investor Relations STAA, Kevin Wijaya, menjelaskan bahwa dampak kenaikan pungutan ekspor terhadap kinerja keuangan perusahaan relatif kecil. Hal ini karena kontribusi ekspor terhadap pendapatan STAA tergolong minor.