Stabilisasi Harga Barang Pokok, Kemendag Pastikan Tata Niaga Importasi Tepat Waktu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupa untuk menstabilkan harga bahan-bahan pokok. Salah satu caranya dengan memastikan tata niaga importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai koordinasi antar Kementerian/ Lembaga terkait.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kemendag, merespon data Bappenas pada 19 Januari 2024 yang memperlihatkan, harga sejumlah bahan pangan masih konsisten tinggi di awal tahun 2024.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kementerian Perdagangan Isy Karim mengeklaim pihaknya berhasil mengendalikan inflasi pada Hari Besar Keagamaan Nasional.


"Selama 2023, inflasi nasional terus terkendali. BPS mencatat inflasi tahun 2023 sebesar 2,61%. Artinya inflasi masih terkendali dan dalam sasaran inflasi 2-4%," ujar Isy kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).

Baca Juga: Harga Gula Konsumsi dan Bawang Putih Cenderung Tinggi, Ini Kata Kemendag

Kata dia, komoditas dominan inflasi pada tahun 2023 adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. Khusus beras, per Desember 2023 jumlah kota yang mengalami inflasi telah semakin berkurang.

"Sementara itu, komoditas yang dominan menyumbang deflasi tahun 2023 adalah minyak goreng, bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah," ujar dia.

Menurutnya, dekomposisi andil inflasi pada tahun 2023 menunjukkan andil Inflasi Bergejolak tercatat jauh lebih terkendali dibandingkan tahun 2022. 

Untuk itu, Kemendag menyatakan, beberapa strategi dalam rangka stabilisasi harga bapok antara lain melalui pemantauan harga barang kebutuhan pokok secara intensif di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Lebih lanjut, berkoordinasi dengan dengan Badan Pangan Nasional dan BULOG terus mengakselerasi pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP).

"Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia, meng-akselerasi distribusi bapokting ke daerah 3T melalui program Gerai Maritim, yang di dalamnya mencakup tol laut, subsidi angkutan perintis, dan tol udara, serta untuk komoditas yang pemenuhannya berasal dari luar negeri," ungkapnya.

Serta, Kemendag memastikan tata niaga importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai koordinasi antar Kementerian/ Lembaga terkait.

Pada Januari 2024, berdasarkan pantauan harga dari SP2KP Kemendag (Per 19 Januari 2024), harga bahan pokok terpantau stabil bahkan sebagian besar berada pada tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan lalu dan minggu lalu. 

Baca Juga: Industri Manufaktur Ditargetkan Tumbuh Tinggi, Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Ini

"Komoditas yang mengalami kenaikan hanya bawang merah naik sebesar 12,43% menjadi Rp 38.900 per kg, bawang putih honan naik 5,03% menjadi Rp 39.700 per kg, dan bawang putih kating naik 4,59% menjadi Rp 41.000 per kg," kata Isy.

Kenaikan harga bawang merah merupakan koreksi harga menuju harga wajar karena sebelumnya harga barang berada pada level yang sangat rendah.

Sementara untuk bawang putih kenaikan harga disinyalir dari efek periode HBKN Natal dan Tahun baru di mana terjadi kenaikan permintaan di saat stok sedang berkurang efek dari pemenuhan impor sudah hampir 100% di akhir tahun. 

"Untuk itu, Kemendag mendorong percepatan impor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari