KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut masih ada peluang penurunan suku bunga acuan BI rate di sisa akhir tahun 2024 ini. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, kondisi nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, hingga inflasi akan menentukan arah kebijakan suku bunga BI. “Apakah masih terbuka ruang penurunan suku bunga? Ya masih, dengan inflasi yang rendah maupun pertumbuhan ekonomi,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/11).
Untuk diketahui, BI memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 19-20 September 2024.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Ruang Penurunan BI-Rate di Desember 2024 Tertutup Pada RDG bulan sebelumnya, BI juga mempertahankan BI rate di level 6%, setelah menurunkan suku bunga acuan pada September 2024 sebesar 25 basis poin (bps) dari 6,25% menjadi 6%. Perry menegaskan, penurunan BI rate juga akan bergantung pada perkembangan dinamika global. Sebagaimana diketahui, saat ini perkembangan dinamika global bergerak sangat cepat. Ia menambahkan, fokus BI saat ini adalah kebijakan moneter yang diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global, dengan perkembangan politik di AS. “Dan karenanya, kedepan mengenai suku bunga BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang terus berkembang dalam mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan BI rate lebih lanjut,” kata Perry.
Baca Juga: BI: Kebijakan Perdagangan AS di Bawah Trump Berdampak pada Ekonomi China Hingga Eropa Sehingga, dengan potensi tersebut, BI memperkirakan masih ada ruang penurunan BI rate di sisa akhir tahun ini.
“Tapi sangat tergantung ini. Ruangannya yang dulu agak lebar, sekarang lebih terbatas. Tapi sabar, sambil kita lihat dulu, saat ini fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” imbuh Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat