KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim bahwa stabilitas sistem keuangan masih terjaga di tengah semakin meluasnya penyebaran virus Covid-19. Meski begitu, bank sentral mengaku gelisah akan tetap adanya risiko yang membayang akibat penyebaran pandemi ini. Terjaganya stabilitas sistem keuangan tercermin dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequancy Ratio (CAR) perbankan yang pada Maret 2020 sebesar 21,63%. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) juga didapuk tetap rendah, alias 2,77% secara bruto dan neto NPL tercatat sebesar 1,02%. Baca Juga: Terpengaruh Covid-19, transaksi non tunai pada Maret 2020 turun 4,7% yoy
"Namun, dengan masih menyebarnya Covid-19 tersebut, kami akan terus mengantisipasi dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan," aku Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (19/5) lewat video conference. BI juga melihat bahwa Covid-19 yang membelenggu Indonesia ini juga membawa dampak buruk ke pelemahan permintaan domestik. Selain itu, Covid-19 juga menyebabkan perbankan menjadi lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya, sehingga membuat bank sentral akan menaruh perhatian ekstra pada fungsi intermediasi.