KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing di surat berharga negara di tanggal 28 April mencapai Rp 961,34 triliun atau secara persentase masih berada di angka 22,81%. Angka persentase dana asing ini masih jauh dibandingkan dengan level pra pandemi yang rata-rata berada di angka 38%. Menurut Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto persentase yang turun saat ini dikarenakan dana asing yang banyak keluar dari Indonesia karena ekonomi yang tertekan akibat pandemi. Lanjut Ramdhan, ketika dana asing banyak keluar di awal pandemi, pasar Indonesia ditopang oleh investor domestik yang cukup baik, sehingga yield Indonesia walaupun berada di level tinggi, dapat kembali menguat.
“Dalam arti yield Indonesia mulai mengecil kembali karena sentimennya baik, itu domestik kita, terutama dari perbankan,” kata Ramdhan kepada Kontan, Jumat (30/4). Baca Juga: Dana asing tinggal menunggu waktu masuk ke Indonesia Untuk ke depannya, Ramdan melihat dengan asing di empat sampai lima tahun ke belakang cukup nyaman di Indonesia, karena pemberi yield yang besar di pasar global, Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri di pasar global. Likuiditas pasar obligasi indonesia juga dinilai baik oleh Ramdhan, ditambah dengan makro yang baik pula. “Walaupun pandemi kemarin goyang, sekarang tumbuh lagi. Kalo kita lihat secara makro cukup stabil, apalagi mulai akhir taun kemarin sampai sekarang masih stabil,” kata Ramdan.