StaffAny Mengumpulkan US$3,4 Juta dalam Pendanaan Seri A



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan startup solusi manajemen tenaga kerja, StaffAny, mengumumkan pengumpulan dana US$ 3,4 juta dalam putaran pendanaan Seri A.  Investasi ini dipimpin oleh GGV Capital, dengan partisipasi dari East Ventures, Freakout Shinsei Fund, Far East Ventures, Farquhar Venture Capital, dan para pelaku bisnis terkemuka seperti Allen Shim, dan mantan CFO Slack.

StaffAny akan menggunakan investasi ini untuk mengembangkan perusahaan, memperluas operasinya secara regional, serta terus menghadirkan berbagai fitur untuk solusi manajemen tenaga kerjanya.

“Kami bangga bisa mendukung StaffAny, dimana mereka memberdayakan UKM untuk mengelola tenaga kerja berbasis jam. Meskipun F&B merupakan industri yang paling terdampak oleh COVID-19, StaffAny mengalami pertumbuhan yang kuat dan adopsi platform StaffAny oleh UKM yang belum pernah terjadi sebelumnya Hal tersebut menunjukkan bukti yang kuat dari ketahanan produk dan tim kepemimpinan StaffAny," kata Jixun Foo, Global Managing Partner GGV Capital dalam siaran pers, Kamis (20/1).


Menurutnya, teknologi untuk bisnis kecil dan medium merupakan sektor yang diinvestasikan oleh GGV secara global. Pihaknya pun senang dapat bekerja dengan StaffAny saat mereka terus berkembang.

Baca Juga: 10 Startup Raih Penghargaan di Duniafintech Awards

StaffAny didukung oleh NUS Enterprise, cabang kewirausahaan dari National University of Singapore, diinkubasi di BLOCK71 Singapura dan didirikan oleh tim alumni dari program NUS dan NUS Overseas Colleges.

StaffAny membantu berbagai bisnis dengan pekerja kerah biru dalam mengoptimalkan penjadwalan operasional, pelacakan waktu, dan konsolidasi timesheet pada akhir bulan. Dengan StaffAny, perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi sekaligus memangkas biaya operasional. Hal ini dicapai melalui fungsi-fungsi seperti, penjadwalan karyawan, timeclock/timesheet, permohonan cuti, juga tenaga kerja yang terhubung.

“Karena regulasi pembatasan sosial dan  bekerja dari rumah, pandemi ini telah mempercepat kebutuhan digitalisasi manajemen tenaga kerja. Perusahaan semakin sadar bagaimana fungsi-fungsi  tersebut memungkinkan mereka untuk berkembang secara efisien, serta memungkinkan penarikan data dalam meningkatkan operasi dan keuntungan,” kata Janson Seah, Co-Founder dari StaffAny. 

“Meskipun terkendala pandemi, tahun lalu, kami berhasil meningkatkan jangkauan geografis kami ke tujuh negara. Pada tahun 2021, solusi manajemen tenaga kerja kami melacak lebih dari 11 juta jam kerja karyawan dan membantu penghematan lebih dari 350.000 jam kerja” tambah Eugene Ng, Co-Founder dari StaffAny.

Tahun lalu, StaffAny memperbarui solusi manajemen tenaga kerja mereka untuk memastikan pemberian dukungan untuk para pelaku bisnis yang beroperasi dengan regulasi COVID-19. Hal ini termasuk dalam melakukan integrasi dengan TraceTogether (di Singapura) dan MySejahtera (di Malaysia), untuk kemudahan dalam memasukkan jam kerja yang sesuai dan pelacakan kontak karyawan, memberikan pengingat untuk para staf dalam melakukan tes rapid antigen, serta pembaruan status vaksinasi para staf.

Baca Juga: Aplikasi GoApotik Raih Sertifikasi ISO 27001

Pada tahun 2021, StaffAny juga memperbarui solusi manajemen tenaga kerjanya untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung tujuan pendapatan dari para klien. Hal ini termasuk penambahan fitur-fitur baru untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti penjadwalan secara otomatis, dimana staf-staf terbaik dijadwalkan ke dalam shift kosong berdasarkan kriteria dan aturan yang dapat disesuaikan, serta penjadwalan berbasis hasil penjualan.

Hal ini memungkinkan para manajer untuk mengalokasikan tenaga kerja dalam memenuhi target penjualan maupun penjualan yang dihitung berdasarkan jam kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi