JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) lega, telah memperpanjang masa jatuh tempo utang kepada Standard Chartered Bank (Stanchart). Namun kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$ 1 miliar itu tidak gratis. Presiden Direktur BORN Alexander Ramlie, menuturkan, pihaknya mesti memberikan 4% saham perusahaan batubara yang dikendalikan pengusaha Samin Tan itu kepada Stanchart. Kelak, BORN akan menerbitkan saham baru (rights issue) sebesar 4% dari modal disetor dan ditempatkan, untuk kemudian diserap Stanchart. Alexander menyebut skema itu insentif atas proposal restrukturisasi utang yang diajukan BORN. "Kalau tidak kami berikan insentif, restrukturisasi tidak akan disetujui Stanchart," jelas Alexander dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (16/10).
Stanchart memiliki 4% saham BORN
JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) lega, telah memperpanjang masa jatuh tempo utang kepada Standard Chartered Bank (Stanchart). Namun kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$ 1 miliar itu tidak gratis. Presiden Direktur BORN Alexander Ramlie, menuturkan, pihaknya mesti memberikan 4% saham perusahaan batubara yang dikendalikan pengusaha Samin Tan itu kepada Stanchart. Kelak, BORN akan menerbitkan saham baru (rights issue) sebesar 4% dari modal disetor dan ditempatkan, untuk kemudian diserap Stanchart. Alexander menyebut skema itu insentif atas proposal restrukturisasi utang yang diajukan BORN. "Kalau tidak kami berikan insentif, restrukturisasi tidak akan disetujui Stanchart," jelas Alexander dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (16/10).