LONDON. Pebisnis usaha kecil dan menengah (UKM) kesal terhadap Standard Chartered Bank (Stanchart). Pasalnya, Stanchart menutup ribuan pebisnis UKM asal Uni Emirat Arab (UEA) yang tercatat sebagai nasabah.Stanchart menutup ribuan rekening pebisnis UEA atas tekanan regulator Amerika Serikat (AS) yang menilai rekening pebisnis di kawasan negeri Arab itu kental dengan praktik money laundering. "Kami menyesal dengan keputusan ini. Standard Chartered Bank tidak bisa lagi menyediakan jasa keuangan pada Anda. Rekening Anda akan ditutup 30 hari setelah pengumuman ini," tulis Stanchart kepada salah satu nasabah asal UEA, Senin (20/10). Penutupan rekening ini merupakan bagian dari perjanjian antara Stanchart dengan New York State Department of Financial Services pada Agustus lalu. Selain wajib menutup rekening, Stanchart harus membayar denda US$ 300 juta karena praktik money laundering. Rekening yang ditutup diperkirakan hingga 8.000 akun.
Stanchart tutup rekening pebisnis Arab
LONDON. Pebisnis usaha kecil dan menengah (UKM) kesal terhadap Standard Chartered Bank (Stanchart). Pasalnya, Stanchart menutup ribuan pebisnis UKM asal Uni Emirat Arab (UEA) yang tercatat sebagai nasabah.Stanchart menutup ribuan rekening pebisnis UEA atas tekanan regulator Amerika Serikat (AS) yang menilai rekening pebisnis di kawasan negeri Arab itu kental dengan praktik money laundering. "Kami menyesal dengan keputusan ini. Standard Chartered Bank tidak bisa lagi menyediakan jasa keuangan pada Anda. Rekening Anda akan ditutup 30 hari setelah pengumuman ini," tulis Stanchart kepada salah satu nasabah asal UEA, Senin (20/10). Penutupan rekening ini merupakan bagian dari perjanjian antara Stanchart dengan New York State Department of Financial Services pada Agustus lalu. Selain wajib menutup rekening, Stanchart harus membayar denda US$ 300 juta karena praktik money laundering. Rekening yang ditutup diperkirakan hingga 8.000 akun.